Tujuh Sektor Naik, IHSG Rebound Tipis

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik menguat dan ditutup di zona hijau pada perdagangan Kamis (7/7). Indeks komposit disokong oleh tujuh sektor.

Gita Arwana Cakti & Haratwadi Handoko

7 Jul 2022 - 22.55

Data

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat tipis 0,09% atau 6,18 poin ke level 6.652,59 pada perdagangan Kamis (7/7). Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak di rentang 6.632,39 hingga 6.682,67.

Kenaikan IHSG ditopang oleh penguatan tujuh indeks sektoral. Indeks sektor teknologi memimpin kenaikan sebesar 1,92% atau 142,63 poin ke level 7.556,91.

Sementara itu, empat sektor lainnya melemah. Indeks sektor perindustrian paling anjlok sebesar 0,19% atau 2,18 poin ke level 1.155,42.


Sektor Energi

Indeks sektor energi ikut menghambat kenaikan IHSG dengan ditutup melemah 0,15% atau 2,51 poin ke level 1.631,61 pada akhir perdagangan Kamis (7/7). Indeks melemah setelah bergerak di rentang 1.619,85-1.645,99.

Saham-saham yang ikut memberatkan indeks sektor energi, antara lain PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk. (HITS) drop 6,70% atau 65 poin ke level 905, PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) terkoreksi 4,09% atau 3.125 poin ke level 73.250, dan PT Harum Energy Tbk. (HRUM) turun 1,36% atau 20 poin ke level 1.450.

PT Harum Energy Tbk. (HRUM) berencana menggenjot serapan alokasi belanja modal (capex) pada semester II/2022 untuk mengejar target kenaikan produksi yang ditetapkan. Adapun, realisasi serapan capex tercatat baru sebesar US$1,1 juta dari total dana yang dialokasikan sebanyak US$25 juta hingga kuartal I/2022. Dana tersebut digunakan untuk penambahan properti pertambangan di anak usaha dan biaya pemeliharaan kapal.

HRUM telah menjelaskan bahwa mayoritas anggaran baru akan dikeluarkan pada kuartal II/2022 dan paruh kedua tahun ini. Rencananya, sekitar 45% dari dana capex digunakan untuk pengembangan bisnis nikel, terutama pembiayaan tahap konstruksi tambang di PT Position (POS).

Sementara itu, sisa alokasi capex 2022 akan digunakan untuk bisnis batu bara seiring dengan target kenaikan produksi. Pada tahun ini, perseroan membidik kenaikan produksi sebesar 35% menjadi 4,5 juta—5 juta ton. 

Di sisi lain, HRUM juga terus membuka peluang untuk menjajaki bisnis hilir nikel, termasuk pengembangan mobil listrik. Hal itu dilakukan di tengah langkah perseroan berekspansi ke komoditas ini.


Sektor Perindustrian

Indeks sektor perindustrian paling tertekan sebesar 0,19% atau 2,18 poin ke level 1.155,42 pada akhir perdagangan Kamis (7/7). Indeks terkoreksi setelah bergerak di rentang 1.150,55-1.163,79.

Sejumlah saham yang ikut menekan indeks sektor perindustrian, antara lain PT Harapan Duta Pertiwi Tbk. (HOPE) anjlok 6,70% atau 12 poin ke level 162, PT Astra International Tbk. (ASII) drop 2,06% atau 125 poin ke level 5.950, dan PT Arwana Citramulia Tbk. (ARNA) terkoreksi 1,02% atau 10 poin ke level 970.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan bahwa implementasi Kepmen ESDM Nomor 58.K/HK.02/MEM.B/2022 tentang Harga Jual Batu Bara untuk Pemenuhan Kebutuhan Industri Dalam Negeri belum berjalan dengan baik. 

Direktur Industri Semen, Keramik, dan Pengolahan Bahan Galian Non-logam (BGNL) Kemenperin, Wiwiek Pudjiastuti menyebut, pasokan batu bara sesuai dengan harga yang disepakati dalam beleid tersebut masih sulit dilakukan. Dia mencatat, setidaknya terdapat lima kendala yang muncul dalam proses implementasinya.

Pertama, tidak ada respons setelah dikirimi surat maupun dikontak oleh pelaku industri terkait. Kedua, biaya produksi batu bara lebih tinggi dibandingkan harga yang tercantum sebesar US$90 per metrik ton. 

Ketiga, kuota domestic market obligation (DMO) sudah terpenuhi. Keempat, pasokan batu bara yang tersedia tidak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Kelima, informasi tentang pemasok tidak jelas.

Sementara itu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif mengadakan rapat kerja bersama menyoroti sejumlah isu strategis di sektor manufaktur pada awal bulan ini. 

Beberapa hal itu di antaranya pelaksanaan efisiensi energi, pengendalian konsumsi BBM dan LPG PSO, percepatan pengembangan EBT. Ada pula percepatan industri hilirisasi minerba, penerapan standar SNI pelumas, pemanfaatan gas untuk industri, serta evaluasi penerapan tingkat komponen dalam negeri (TKDN).


Sektor Kesehatan

Indeks sektor kesehatan berakhir di zona merah dengan ditutup turun 0,1% atau 1,48 poin ke level 1.511,14 pada akhir perdagangan Kamis (7/7). Indeks terkoreksi setelah bergerak di rentang 1.504,68-1.527,49.

Sejumlah saham yang ikut membebani indeks sektor kesehatan, antara lain PT Darya-Varia Laboratoria Tbk. (DVLA) terkoreksi 2,29% atau 60 poin ke level 2.560, PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA) melemah 2,02% atau 125 poin ke level 6.075, dan PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. (MIKA) turun 1,48% atau 40 poin ke level 2.660.

Dari dalam negeri, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan menyatakan bahwa rencana penerapan kebutuhan dasar kesehatan (KDK) dan kelas rawat inap standar (KRIS) pada Juli 2022 masih menunggu rumusan yang akan menjadi payung hukum uji coba.

Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti menyampaikan, masih perlu pematangan terkait definisi, tujuan, dan kriteria untuk KRIS karena pada awalnya KRIS dibuat untuk menutup defisit BPJS Kesehatan. Adapun, uji coba tersebut dilakukan dalam rangka untuk mengetahui apakah kelas rawat inap standar atau KRIS dapat diterapkan di rumah sakit Indonesia atau tidak. 

Selain itu, uji coba untuk melihat dampak yang terjadi dari penerapan standar tersebut. Meski demikian, Ali berharap tidak ada kenaikan iuran hingga 2024 atau saat KDK dan KRIS 100% terlaksana.


Sektor Properti & Real Estat

Indeks sektor properti dan real estat turut menopang penguatan IHSG dengan ditutup terapresiasi 1,11% atau 7,35 poin ke level 670,08 pada akhir perdagangan Kamis (7/7). Indeks terapresiasi setelah bergerak di rentang 662,73-672,36.

Saham-saham yang ikut menguatkan indeks sektor properti dan real estat, antara lain PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) menguat 2,97% atau 3 poin ke level 104, PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON) terapresiasi 2,25% atau 10 poin ke level 454, dan PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) naik 0,92% atau 1 poin ke level 110.

Wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya diperkirakan masih tetap menjadi pusat bisnis yang besar dan memiliki prospek positif, termasuk untuk sektor propertinya. Colliers Indonesia menilai rencana pemindahan ibu kota negara tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap prospek permintaan properti di wilayah Jabodetabek dalam jangka waktu panjang.

Faktor demografi Jabodetabek yang terbesar kedua di dunia masih akan menjadi daya tarik khusus untuk banyak masyarakat ke depannya. Tidak hanya itu, terus dilakukannya pembangunan infrastruktur membuat kota ini masih akan menciptakan kegiatan ekonomi yang besar. 

Adapun, gedung-gedung pemerintahan di Jakarta akan menjadi peluang baru bagi sektor properti. Pasalnya, berbagai bangunan tersebut masih dapat dimanfaatkan menjadi ruang komersial yang bisa disewakan untuk kegiatan bisnis.


Sektor Teknologi

Indeks sektor teknologi memimpin penguatan hingga 1,92% atau 142,63 poin ke level 7.556,91 pada akhir perdagangan Kamis (7/7). Indeks naik setelah bergerak di rentang 7.414,28-7.577,29.

Saham-saham yang ikut menopang indeks sektor teknologi, antara lain PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) melejit 4,32% atau 14 poin ke level 338, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) naik 2,27% atau 35 poin ke level 1.575, dan PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) terapresiasi 0,79% atau 2 poin ke level 254.

Pada tahun ini, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) tengah memfokuskan ekspansi usaha ke sektor media dan layanan kesehatan. Wakil Direktur Utama Emtek Sutanto Hartono mengatakan, RUPST menyetujui laba bersih EMTK tahun buku 2021 sebesar Rp5,66 triliun digunakan untuk belanja modal dan pengembangan bisnis. Alhasil, tidak ada pembagian dividen kepada para pemegang saham EMTK.

Pada 2022, perseroan menganggarkan belanja modal 50%—60% lebih besar dari realisasi capex tahun lalu yang sebesar Rp450 miliar. Dana tersebut sebagian besar akan dialokasikan ke bisnis media dan layanan kesehatan perseroan. 

Menurutnya, bisnis media perseroan akan menyerap belanja modal paling besar akibat kewajiban migrasi dari siaran televisi analog ke digital, sehingga butuh untuk membangun infrastruktur. Adapun, bisnis rumah sakit perseroan juga membutuhkan belanja modal dalam pembelian peralatan medis.


Sektor Transportasi & Logistik

Indeks sektor transportasi dan logistik ikut mendorong kenaikan IHSG dengan ditutup menguat 1,79% atau 32,72 poin ke level 1.863,39 pada akhir perdagangan Kamis (7/7). Indeks menguat setelah bergerak di rentang 1.823,79-1.868,48.

Sejumlah saham yang ikut mendorong indeks sektor transportasi dan logistik, antara lain PT AirAsia Indonesia Tbk. (CMPP) melejit 9,47% atau 18 poin ke level 208, PT Satria Antaran Prima Tbk. (SAPX) melambung 9,09% atau 85 poin ke level 1.020, dan PT Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk. (NELY) menguat 6,38% atau 18 poin ke level 300.

PT Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk. (NELY) memutuskan untuk membagikan dividen dari laba bersih 2021 pada tahun ini. Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) menyepakati pembagian dividen NELY sebesar Rp23,5 miliar atau setara dengan Rp10 per saham.

Rencananya, pembayaran dividen tersebut dilaksanakan pada 8 Juli 2022. Sebelumnya, NELY tercatat telah membagikan dividen interim sebesar Rp11,75 miliar atau Rp5 per saham pada 4 September 2021. 

Adapun, perseroan mencetak laba bersih sebesar Rp51,4 miliar sepanjang tahun lalu. Jumlah itu naik 16,98% dibandingkan pada 2020 yang sebesar Rp43,9 miliar.

(Baca: IHSG Naik Tipis, Sektor Teknologi Memimpin)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags