Salah satu entitas dari Grup Bakrie berencana meramaikan pasar modal dengan mencatatkan saham perdananya. Anak usaha PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR) yang bergerak di sektor kendaraan listrik, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) berencana mencatatkan saham perdananya di BEI pada 16 Juni 2023.
Adapun saat ini, calon emiten dengan kode saham VKTR itu tengah menggelar masa penawaran awal (book building) sejak 26 Mei 2023 hingga 31 Mei 2023 mendatang. Adapun masa penawaran umum (IPO) dijadwalkan pada 12 – 14 Juni 2023. VKTR mematok harga penawaran IPO sebesar Rp100 hingga Rp130 per saham dan mengincar perolehan dana hingga Rp1,14 triliun.
Sementara itu, hingga saat ini setidaknya tercatat ada 11 emiten Grup Bakrie yang sahamnya telah tercatat di Bursa Efek Indonesia. Sebagaimana diketahui, Grup Bakrie merupakan salah satu konglomerasi bisnis di Indonesia yang bergerak di berbagai macam segmentasi bisnis seperti pertambangan, minyak dan gas, infrastruktur, perkebunan, dan properti. Lalu bagaimana laju pergerakan 11 emiten Grup Bakrie yang telah tercatat di pasar modal?
Berdasarkan pantauan DataIndonesia.id, sepanang perdagangan tahun 2023 berjalan hingga penutupan perdagangan Jumat (26/5), tercatat 11 saham dari Grup Bakrie tersebut kompak parkir di zona merah. Laju tersebut sejalan dengan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang juga terkoreksi 2,39% atau 163,62 poin ke level 6.687,00 sepanjang tahun berjalan.
Namun, 6 saham diantaranya mendapatkan notasi khusus dari BEI yakni PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk. (UNSP), PT Intermedia Capital Tbk. (MDIA), PT Bakrie Telecom Tbk. (BTEL), PT Bakrieland Development Tbk. (ELTY), PT Graha Andrasentra Propertindo Tbk. (JGLE) dan PT Visi Media Asia Tbk. (VIVA).
Sementara itu, saham Grup Bakrie yang mencatatkan penurunan harga terbesar sepanjang 2023 berjalan adalah PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) yang jatuh 34,16% (year-to-date/ytd) menuju level 106 pada perdagangan Jumat (26/5) dibandingkan dengan posisi pada akhir 2022 yang berada di level 161. Adapun nilai kapitalisasi pasar BUMI berada di posisi Rp39,36 triliun. Sementara hingga penutupan Sesi I Senin (29/5), saham BUMI tersungkur 37,89% (ytd) ke level 100.
Berikutnya ada saham PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG) yang harga sahamnya terkoreksi 29,25% (ytd) menuju level 208 per Jumat (26/5). Kapitalisasi pasar ENRG tercatat sebesar Rp5,16 triliun. Harga saham ENRG pun tertekan 31,29% (ytd) ke 202 pada Sesi I Senin (29/5).
Diikuti saham PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) dengan koreksi saham sepanjang tahun 2023 berjalan sebanyak 25,16% (ytd) ke level 119 per Jumat (26/5) dengan nilai kapitalisasi pasar Rp16,87 triliun. Adapun pada Sesi I Senin (29/5), harga sahamnya terkoreksi 25,16% (ytd) ke level 119.
Lalu ada saham PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR) yang turun 23,08% (ytd) ke harga 60 pada Jumat (26/5) dan mengakumulasi kapitalisasi pasar Rp1,33 triliun. Terpantau hingga Sesi I Senin (29/5), sahamnya melemah 21,79% (ytd) ke posisi 61.
Selanjutnya hingga Jumat (26/5), saham PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk. (UNSP) yang mendapat notasi khusus dari BEI tercatat melemah 12,5% (ytd) ke level 112. Sahamnya pun terkoreksi 10,16% (ytd) ke 115 pada Sesi I Senin (29/5).
Selanjutnya, saham PT Darma Henwa Tbk. (DEWA) membukukan koreksi 5,66% (ytd) ke level 50 pada Jumat (26/5). Adapun saham PT Intermedia Capital Tbk (MDIA) yang bernotasi khusus dari BEI mencatat pelemahan 3,85% (ytd) ke level 50.
Di sisi lain, saham BTEL, ELTY, JGLE dan VIVA stagnan di level gocap alias level 50 jika dilihat dari akhir 2022.
(Baca: Baru IPO Awal 2023, Laju 8 Saham Ini Terpantau Paling Moncer)