Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku kaget dengan rendahnya rasio penduduk Indonesia yang berpendidikan S2 dan S3. Jokowi mengatakan rasionya di tanah air hanya 0,45%. Sedangkan di negara tetangga sudah mencapai 2,43%.
"Saya kaget juga. Kemarin dapat angka ini saya kaget. Indonesia itu di angka 0,45%, negara tetangga kita Vietnam, Malaysia sudah di angka 2,43%, dan negara maju 9,8%. Jauh sekali," ujar Jokowi saat pidato Temu Tahunan Rektor Indonesia, pada Senin (15/01/2024).
Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), jumlah penduduk dengan latar belakang pendidikan S2 di Indonesia sebanyak 882.113 orang pada 2022. Jika dirasiokan dengan jumlah penduduk usia produktif yang sebanyak 194,48 juta, maka penduduk di tanah air yang lulus S2 sebesar 0,45%.
Sementara, jumlah penduduk Indonesia yang merupakan lulusan S3 sebanyak 63.315 orang. Rasionya hanya sebesar 0,03% pada 2022.
Oleh karena itu, Jokowi akan segera mengambil kebijakan-kebijakan agar Indonesia bisa mengejar rasio yang masih jauh tertinggal tersebut. Jokowi juga menegaskan pembiayaan pendidikan dan riset harus diupayakan seoptimal mungkin, bukan hanya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan APBD, tetapi juga dari pemanfaatan dana abadi.
(Baca: Data Kualitas Pendidikan Siswa di Indonesia Berdasarkan Hasil PISA 2022)