Laporan Keuangan Perusahaan

profil perusahaan

arsip

Tentang PerusahaanCitibank N.A., Indonesia (Citibank) didirikan pada 1968 dan memulai operasinya di Hotel Indonesia dengan hanya 15 karyawan. Citibank kemudian pindah ke Gedung PP di Jalan M. H. Thamrin No. 57 hingga tahun 1970. Setahun setelahnya, Citibank pindah ke Jalan M. H. Thamrin No. 55 dan, pada 1986, berpindah ke Gedung Landmark di Jalan Jenderal Sudirman Kav. 1 hingga 2001.Setelah itu, Citibank kembali berpindah ke Menara Mandiri II, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 54-55, Jakarta. Menandai 50 tahun dedikasi Citibank untuk Indonesia, kantor pusat Citibank berpindah ke Citibank Tower, SCBD Lot 10 Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53, pada 2018, setelah sebelumnya sebagian telah berpindah ke South Quarter Building.Citibank secara resmi didirikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. D.15.6.1.4.23, tertanggal 14 Juni 1968, untuk melakukan kegiatan bank umum dan pertukaran valuta asing. Citibank merupakan bagian dari Citibank N.A., New York (Kantor Pusat). Citibank memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia (BI) untuk mengubah nama dari First National City Bank, Cabang Jakarta, menjadi Citibank, National Association (Citibank, N. A.), Cabang Jakarta, sebagaimana diatur dalam Surat Bank Indonesia No. 9/376/UPPB/PDB pada 1 Juli 1976.Kantor cabang Citibank pertama berlokasi di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, yang kemudian pindah dan menjadi Kantor Cabang Pondok Indah. Per 2022, Citibank mengoperasikan sembilan kantor cabang di enam kota besar di Indonesia, yakni Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, Medan, dan Bali. Citi memiliki jaringan distribusi korporasi sekitar 776 lokasi di 38 provinsi. Citibank N.A., Indonesia terhubung dalam jaringan ATM Bersama dan ATM Prima dengan lebih dari 197.000 terminal ATM yang tersebar di berbagai lokasi di seluruh wilayah Indonesia.KinerjaCitibank N.A terpantau&nbsp;mencatatkan&nbsp;laba bersih senilai Rp1,66 triliun per kuartal III/2023. Nilai tersebut bertumbuh 45,6% jika dibandingkan dengan periode serupa tahun 2022 sebesar Rp1,14 triliun.Hal tersebut sejalan dengan pendapatan bunga yang meningkat 61,9% (yoy) dari Rp2,93 triliun menjadi Rp4,74 triliun. Bersamaan dengan kenaikan pendapatan bunga, Citibank N.A menanggung beban bunga sebesar Rp1,1 triliun atau lebih tinggi 141,39% (yoy) dari sebelumnya Rp455,53 miliar.&nbsp;Alhasil, pendapatan bunga bersih Citibank N.A tercatat meningkat 47,24% menjadi Rp3,64 triliun selama sembilan bulan pertama tahun 2023 dibandingkan dengan sebelumnya Rp2,47 triliun per akhir September 2022. Lalu laba operasional perusahaan pun terpantau bertumbuh 44,17% (yoy) dari Rp1,47 triliun menjadi Rp2,11 triliun.Kemudian Citibank N.A&nbsp;membukukan&nbsp;pertumbuhan kredit&nbsp;sebesar 11,66%&nbsp;(yoy)&nbsp;menjadi Rp42,84&nbsp;triliun hingga akhir kuartal III/2023&nbsp;dari semula Rp38,37 triliun.&nbsp;Seiring dengan naiknya jumlah kredit tersebut, jumlah aset yang dimiliki Citibank N.A pun ikut naik 4,77% (yoy) dari semula Rp95,15 triliun menjadi Rp99,69 triliun. Adapun ekuitas Citibank N.A tercatat sebesar Rp9,84 triliun atau naik 18,29% (yoy) dari sebelumnya Rp8,32 triliun.Di sisi lain, dalam menghimpun dana, Citibank N.A terpantau membukukan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp69,74 triliun. Nilai tersebut mengalami penyusutan 2,15% (yoy) menjadi Rp69,74 triliun dari sebelumnya Rp71,27 triliun.Strategi&nbsp;Strategi bisnis Citibank N.A tetap konsisten dengan strategi pendanaan yang telah diterapkan pada tahun-tahun sebelumnya. Pada 2022, bank terus membangun basis nasabah melalui rekening giro, tabungan, dan deposito berjangka sebagai sumber utama pendanaan. Penekanan pada hal-hal tersebut akan memastikan bahwa bank dapat mempertahankan posisi yang sehat.Perseroan terus memantau kegiatan dan tujuan bisnis dengan mempertimbangkan berbagai peluang dan risiko. Hal ini termasuk mengevaluasi dampak-dampak perubahan ekonomi lokal dan global serta peluang dan ancaman yang ditimbulkannya, serta mengembangkan inisiatif-inisiatif baru yang dibutuhkan guna menanggapi perubahan-perubahan tersebut. Serangkaian peringatan dini telah ditetapkan untuk mengantisipasi beragam potensi dampak yang tak diinginkan dari kemungkinan melemahnya ekonomi global.&nbsp;Pemicu peringatan dini perseroan pantau secara berkala. Pemantauan dilakukan melalui serangkaian uji tekanan, perencanaan cadangan untuk memastikan keberlanjutan bisnis, serta perbaikan proses dan peningkatan teknologi yang selaras dengan strategi bisnis, seraya tetap mematuhi peraturan perundangan secara ketat. Citibank juga tetap mengedepankan efisiensi. Hal ini tecermin dari cara perseroan menentukan suku bunga pinjaman nasabah dan meningkatkan beragam proses secara terus-menerus.

Citibank N.A., Indonesia (Citibank) didirikan pada 1968 dan memulai operasinya di Hotel Indonesia dengan hanya 15 karyawan.

Profil Citibank N.A., Indonesia (Citibank)