Laporan Keuangan Perusahaan

profil perusahaan

<h2>Tentang Perusahaan</h2>Bank pertama kali hadir di Indonesia pada 1970 melalui kantor perwakilan dengan nama Banque Nationale de Paris Representative Office (B.N.P). Pada 1989, bank mengalami perubahan status menjadi bank patungan dengan nama PT Bank BNP Lippo Indonesia dengan kepemilikan saham yaitu 85% oleh Banque Nationale de Paris dan 15% oleh PT Lippo Bank.Lalu pada 1999, bank mengalami perubahan pemegang saham yaitu Grup BNP (70%) dan Grup Lippo (30%). Pada 2000, bank kembali mengalami perubahan komposisi pemegang saham menjadi BNP Paribas SA (99%) dan PT BNP Paribas Sekuritas Indonesia (sebelumnya PT BNP Prime Peregrine) sebesar 1% dan mengubah namanya menjadi PT Bank BNP Paribas Indonesia.Bank memperoleh izin usaha sebagai Bank Umum sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 1415/KMK.013/1989 tanggal 23 Desember 1989. PT Bank BNP Paribas Indonesia adalah bank dengan status KBMI 2 yang memiliki kegiatan utama operasional meliputi penghimpunan dana pihak ketiga (berupa giro dan deposito), pemberian pinjaman/kredit, serta penyediaan produk dan jasa transaksi seperti transaksi tresuri, cash management dan trade finance kepada nasabah korporasi dan lembaga keuangan.<h2>Kinerja</h2>PT Bank BNP Paribas Indonesia terpantau mencatatkan laba bersih sebesar Rp176,05 miliar sepanjang kuartal III/2023. Pencapaian tersebut sedikit menurun 5,16% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022 yang senilai Rp185,62 miliar.&nbsp;Meski laba bersih perusahaan menurun, pendapatan bunga yang dibukukan Bank BNP Paribas Indonesia yakni sebesar Rp858,38 miliar atau masih bertumbuh 79,68% (yoy) dari sebelumnya yang senilai Rp477,73 miliar. Bersamaan dengan naiknya pendapatan bunga, beban bunga yang ditanggung bank naik lebih tinggi mencapai 138,65% (yoy) dari Rp160,4 miliar menjadi Rp382,81 miliar.Alhasil pendapatan bunga bersih bank tercatat senilai Rp475,58 miliar dari sebelumnya sebesar Rp317,33 miliar atau meningkat 49,87% (yoy).&nbsp;Dari sisi kredit, Bank BNP Paribas Indonesia berhasil menyalurkan total kredit sebesar Rp6,32 triliun, menurun 23,78% (yoy) dari sebelumnya yang senilai Rp8,29 triliun.&nbsp;Seiring dengan susutnya jumlah kredit yang disalurkan, total aset bank juga ikut turun 4,41% menjadi Rp19,82 triliun per akhir September 2023. Adapun jika dibandingkan dengan aset pada periode serupa tahun 2022, asetnya sejumlah Rp20,73 triliun. Ekuitas yang dimiliki perusahaan tercatat sebesar Rp6,34 triliun atau turun 4,27% (yoy) dari sebelumnya Rp6,62 triliun.Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun Bank BNP Paribas Indonesia pada kuartal III/2023 yakni sebesar Rp7,16 triliun. Angka tersebut menyusut 31,83% (yoy) dari sebelumnya yang senilai Rp10,5 triliun.&nbsp;<h2>Strategi&nbsp;</h2>Strategi pertumbuhan bank ke depan akan difokuskan pada :1. Meningkatkan pertumbuhan sesuai segmentasi.Memperkuat kepemimpinan di segmen wholesale dengan melakukan pendalaman hubungan atau relasi dengan nasabah sesuai dengan pendekatan sektor yang telah ditentukan.2. Memperluas penawaran produk Bank yang beragam.Menjaring perusahaan fintech, bank digital, asset managers, asuransi, dan perusahaan yang tidak memiliki relationship dengan Bank sebelumnya.3. Mengembangkan Transactional Banking.Untuk mencapai pertumbuhan fee-based income sebagai alternatif penghasilan selain pendapatan bunga bersih.&nbsp;4. Meningkatan kinerja dengan menggunakan teknologi atau digitalisasi agar lebih efisien.5. Menerapkan prinsip keuangan berkelanjutan.Prinsip yang didasarkan pada pengembangan produk, kapasitas internal perbankan, organisasi, tata kelola manajemen risiko tata kelola, dan standar prosedur operasional yang sesuai dengan pelestarian masyarakat dan lingkungan.

Bank pertama kali hadir di Indonesia pada 1970 melalui kantor perwakilan dengan nama Banque Nationale de Paris Representative Office (B.N.P).

Profil PT Bank BNP Paribas Indonesia

Tentang Perusahaan