Website resmi perusahaan

Laporan Keuangan Perusahaan

profil perusahaan

arsip

Tentang PerusahaanTonggak sejarah PT Bank KB Syariah Bukopin dimulai dengan berdirinya PT Bank Swansarindo Internasional pada 1990 di Samarinda, Kalimantan Timur dengan dasar hukum Akta nomor 102 tanggal 29 Juli 1990. Bank tersebut kemudian memperoleh izin untuk melakukan kegiatan operasi berdasarkan Surat Bank Indonesia nomor 24/1/UPBD/PBD2/Smr tanggal 1 Mei 1991 tentang Pemberian izin Usaha Bank Umum dan Pemindahan kantor bank.Lalu pada periode 2001-2003 terjadi proses akuisisi Bank Swansarindo oleh Organisasi Muhammadiyah. Pada saat itu terjadi perubahan nama dari PT Bank Swansarindo Internasional menjadi PT Bank Persyarikatan Indonesia melalui Persetujuan dari Bank Indonesia nomor 5/4/KEP.DGS/2003 tanggal 24 Januari 2003 yang dituangkan ke dalam Akta nomor 109 Tanggal 31 Januari 2003.Selanjutnya, pada 2005 &ndash; 2008 PT Bank Persyarikatan Indonesia diakusisi oleh PT Bank KB Bukopin Tbk. yang dilakukan secara bertahap. Proses itu ditandai dengan diterbitkannya Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia nomor 10/69/KEP.GBI/DpG/2008 tanggal 27 Oktober 2008 tentang Pemberian Izin Perubahan Kegiatan Usaha Bank Konvensional Menjadi Bank Syariah, dan Perubahan Nama PT Bank Persyarikatan Indonesia menjadi PT Bank Syariah Bukopin. Pada 9 Desember 2008, perseroan dapat beroperasi secara efektif, ditandai oleh Wakil Presiden RI periode 2004-2009 Jusuf Kalla yang meresmikan beroperasinya Bank Syariah Bukopin.Lalu pada 2009 dilakukan penggabungan Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Bukopin Tbk. ke dalam PT Bank Syariah Bukopin. Barulah pada 30 Juni 2021 diadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa yang menyetujui untuk melakukan perubahan nama perseroan menjadi PT Bank KB Bukopin Syariah.Kinerja&nbsp;PT Bank KB Bukopin Syariah berhasil mencetak laba bersih senilai Rp11,76 miliar pada kuartal III/2023. Nilai tersebut terpantau mengalami kenaikan 23,8% jika dibandingkan dengan periode serupa tahun 2022 yang sebesar Rp9,5 miliar.Kenaikan laba bersih sejalan dengan pendapatan penyaluran dana yang diraih oleh KB Bukopin Syariah yang bertumbuh 23,17% (yoy) menjadi senilai Rp361,16 miliar dari sebelumnya yang senilai Rp293,22 miliar. Kenaikan pendapatan pun dibarengi dengan beban bagi hasil yang naik 17,64% dari periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp183,07 miliar menjadi Rp215,35 miliar.Alhasil, KB Bukopin Syariah membukukan pendapatan setelah distribusi bagi hasil sebesar Rp145,81 miliar atau naik 32,37% (yoy) dari semula yang sebesar Rp110,15 miliar.&nbsp;Selain itu, perusahaan membukukan jumlah piutang sebanyak Rp707,39 miliar pada sembilan bulan tahun 2023. Nilai tersebut menyusut 23,3% dari sebelumnya Rp922,24 miliar per September 2022. Lalu tercatat perusahaan menyalurkan pembiayaan senilai Rp5,15 triliun pada kuartal III/2023 atau meningkat 22,61% (yoy) dari sebelumnya yang senilai Rp4,2 triliun. Kenaikan pembiayaan terutama akibat oleh naiknya jumlah pembiayaan bagi hasil sebesar 23,28% (yoy) menjadi Rp5,1 triliun.&nbsp;Kemudian sejalan dengan naiknya jumlah pembiayaan, total aset perusahaan pun mengalami kenaikan 5,28% menjadi Rp7,78 triliun dibandingkan periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp7,39 triliun. Adapun ekuitas perseroan tercatat sebesar Rp625,83 miliar atau turun 9,42% (yoy) dari Rp690,9 miliar.Adapun dari sisi penghimpunan dana, KB Bukopin Syariah juga mencatatkan kenaikan dana pihak ketiga (DPK) pada kuartal III/2023 sebesar 4,03% menjadi Rp6,11 triliun dibandingkan kuartal ketiga yang sama tahun 2022 sebesar Rp5,88 triliun.&nbsp;Strategi&nbsp;Dalam rangka mendukung percepatan bisnis melalui digitalisasi perbankan, KB Bukopin Syariah siap bertransformasi pada operasional dan layanan perbankan syariah berbasis digital kepada masyarakat. Untuk meningkatkan pengalaman nasabah dalam bertransaksi, KBBS menitik beratkan pada empat pilar utama dalam sasaran strategi TI yang teridiri dari:1. IT Security Governance EstablishmentTujuannya untuk memenuhi standar industri dan meningkatkan kemampuan Tata Kelola IT Security untuk meningkatkan kualitas IT yang mengacu kepada standar internasional.2. Information System EmpowerementPemberdayaan Sistem Informasi yang selaras dan erat dengan bisnis KBBS saat ini dan masa depan.3. Digitalization VentureMempersiapkan TI untuk kondisi masa depan sesuai dengan perubahan iklim industri.4. Adaptive Infrastructure Technology.Pengelolaan ketersediaan sistem untuk mendukung arsitektur TI yang elastis terhadap permintaan sumber daya yang dinamis, terampil, dan berorientasi layanan.

Tonggak sejarah PT Bank KB Syariah Bukopin dimulai dengan berdirinya PT Bank Swansarindo Internasional pada 1990 di Samarinda, Kalimantan Timur dengan dasar hukum Akta nomor 102 tanggal 29 Juli 1990.

Profil PT Bank KB Bukopin Syariah