Profil PT Bank Mega Syariah

Bank Mega Syariah adalah lembaga perbankan syariah yang berpusat di Jakarta. Bank ini berawal dari anak usaha Asuransi Tugu, yaitu PT Bank Umum Tugu (Bank Tugu) yang berdiri pada 14 Juli 1990.

Nur Affifah Al Jannah

7 Des 2021 - 16.29

Profile Perusahaan

Tentang Perusahaan

PT Bank Mega Syariah bermula dari PT Bank Umum Tugu (Bank Tugu) yang didirikan pada 14 Juli 1990. Bank Tugu kemudian diakuisisi CT Corpora (dahulu Para Group) melalui Mega Corpora (dahulu PT Para Global Investindo) dan PT Para Rekan Investama pada 2001. 

Bank Tugu kemudian dikonversi menjadi PT Bank Syariah Mega Indonesia (BSMI) pada 27 Juli 2004. BSMI resmi beroperasi pada 25 Agustus 2004.

Pada 7 November 2007, pemegang saham sepakat mengubah logo BSMI ke bentuk logo bank umum konvensional yang menjadi sister company-nya, yaitu PT Bank Mega Tbk., tapi dengan warna berbeda. PT Bank Syariah Mega Indonesia kemudian berganti nama menjadi PT Bank Mega Syariah sejak 2 November 2010 hingga kini, .

 

Kinerja

Bank Mega Syariah membukukan pendapatan penyaluran dana sebesar Rp1,14 triliun pada kuartal III/2020. Nilai itu naik 20,33% dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya. 

Kenaikan tersebut diikuti pula dengan dana pihak ketiga (DPK) yang tumbuh 20,78% (yoy) menjadi Rp6,96 triliun. Laba bersih Bank Mega Syariah juga tumbuh signifikan hingga 109,60% (yoy) menjadi Rp63,59 miliar.

Total aset Bank Mega Syariah tercatat tumbuh 26,88% dari Rp7,50 triliun menjadi Rp9,52 triliun. Sementara itu, total ekuitas bank sebesar Rp1,41 triliun atau tumbuh 11,89% (yoy). 

Return on assets (ROA) dan return on equity (ROE) Bank Mega Syariah masing-masing  tercatat sebesar 1,32% dan 6,98%. Sedangkannon performing financing (NPF) gross dan NPF net masing-masing berada di angka 4,33% dan 4,04%.

 

Strategi Hadapi Pandemi

Pandemi COVID-19 membuat beberapa wilayah melakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) demi memutus rantai penyebaran virus ini. Pandemi pun membuat pertumbuhan ekonomi tersendat karena aktivitas dunia usaha di sektor riil ikut terhambat, termasuk perbankan.

Dalam kondisi ini, PT Bank Mega Syariah telah melakukan sejumlah efisiensi untuk untuk menjaga kecukupan modal dan likuiditas terhadap profitabilitas. Efisiensi yang perseroan lakukan ada beberapa hal. 

Pertama, meninjau proses bisnis agar lebih sederhana. Kedua, melakukan otomasi dengan komputer atau robot. Ketiga, transformasi digital untuk menyesuaikan diri dengan perilaku konsumen.

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags