Laporan Keuangan Perusahaan

perbankan

profil perusahaan

BBNI

Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Tentang PerusahaanPT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) secara resmi didirikan oleh Pemerintah Republik Indonesia pada 5 Juli 1946 melalui Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 2 Tahun 1946 tentang Pembentukan Bank Negara Indonesia (BNI), yang disebut sebagai UU BNI Tahun 1946 tanggal 5 Juli 1946. Melalui Peraturan tersebut, BNI yang sebelumnya bernama &ldquo;Poesat Bank Indonesia&rdquo; dengan badan hukum yayasan, resmi menjadi &ldquo;Bank Negara Indonesia&rdquo; dan melaksanakan fungsi sebagai bank sirkulasi/bank sentral dan bank umum.Sebagai bank sirkulasi/bank sentral, BNI memiliki hak tunggal untuk mengatur pengeluaran dan peredaran Oeang Republik Indonesia (ORI) dalam batas- batas wilayah kekuasaan RI. Lalu Dalam Konferensi Meja Bundar yang berakhir 2 November 1949, status BNI sebagai bank sentral ditiadakan dan menetapkan De Javasche Bank sebagai Bank Sentral, sedangkan BNI ditetapkan sebagai Bank Pembangunan. Pada 4 Februari 1955, melalui Undang-Undang Darurat No. 2 Tahun 1955 tentang Bank Negara Indonesia, BNI ditetapkan sebagai bank umum. Kemudian pada 1961, UU Darurat tersebut dijadikan Undang-undang.&nbsp;Selanjutnya tahun 1965, melalui Penetapan Presiden No. 17 Tahun 1965 tentang Pengintegrasian Bank-bank Umum Negara dan Bank Tabungan Pos ke dalam suatu bank tunggal, BNI kembali mengalami perubahan nama menjadi &ldquo;Bank Negara Indonesia Unit III&rdquo;. Pada 1968, melalui UU No. 17 Tahun 1968 yang khusus mengatur kegiatan usaha Bank Negara Indonesia, ditetapkan bahwa nama resmi &ldquo;Bank Negara Indonesia Unit III&rdquo; diganti dengan &ldquo;Bank Negara Indonesia 1946&rdquo;.Pada 1992, BNI mengalami penyesuaian bentuk badan hukum menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). Bank Negara Indonesia 1946 dinyatakan bubar dengan ketentuan bahwa segala hak dan kewajiban, kekayaan serta pegawai dari Bank Negara Indonesia 1946 yang ada pada saat pembubarannya beralih kepada Perusahaan Perseroan (Persero). Penyesuaian bentuk hukum ini pun tercatat sebagai tonggak awal berdirinya Perusahaan Perseroan (Persero) Bank Negara Indonesia.Pada 2022, BNI terus berkembang dan memantapkan langkahnya sebagai &ldquo;agen pembangunan&rdquo; melalui transformasi yang berkelanjutan guna memberikan dorongan kinerja maksimal pada masa pemulihan ekonomi. Salah satu upaya yang dilakukan adalah transformasi digital dengan mengakuisisi bank swasta nasional, PT Bank Mayora, pada 18 Mei 2022, dengan kepemilikan saham sebesar 63,92%.KinerjaPT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) dan entitas anaknya membukukan kinerja yang apik sepanjang 2023. Hal ini dapat terlihat dari laba bersih perusahaan yang mencapai Rp20,91 triliun atau mengalami peningkatan 14,18% dari tahun 2022 sebesar Rp18,31 triliun.&nbsp;Tumbuhnya laba bersih perseroan ini sejalan dengan pendapatan bunga bank yang meningkat 12,46% (yoy) dari Rp54,66 triliun menjadi Rp61,47 triliun. Bersamaan dengan pendapatan bunga BNI yang meningkat, beban bunga yang ditanggung perseroan terpantau ikut naik hingga 51,42% (yoy) menjadi Rp20,20 triliun dari sebelumnya senilai Rp13,34 triliun.Oleh karena itu, pendapatan bunga bersih BNI sedikit menurun 0,11% menjadi Rp41,28 triliun sepanjang 2023. Sementara pada 2022, pendapatan bunga bersih BNI tercatat senilai Rp41,32 triliun.&nbsp;Di sisi lain laba operasional perseroan terpantau naik 12,55% (yoy) dari semula Rp22,9 triliun menuju nilai Rp25,77 triliun. Hal ini terutama akibat beban operasional selain bunga bersih yang menyusut 14,08% (yoy) menjadi Rp17,16 triliun.Dari sisi penyaluran kredit, pada 2023 BNI memberikan kredit sejumlah Rp695,08 triliun atau lebih besar 7,57% dari tahun sebelumnya senilai Rp646,19 triliun. Rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross BNI pun terjaga di level 2,14% pada 2023, dimana tahun sebelumnya di level 2,81.Seiring meningkatnya jumlah kredit yang diberikan sepanjang 2023, aset perseroan juga naik 5,52% (yoy) menjadi Rp1.086,66 triliun dibandingkan sebelumnya senilai Rp1.029,84 triliun. Adapun jumlah ekuitas yang dimiliki BNI tercatat Rp147,87 triliun atau naik 10,72% (yoy) dari semula Rp133,56 triliun.Selanjutnya BNI terpantau menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebanyak Rp810,73 triliun. Nilai tersebut naik 5,39% dari 2022 sebesar Rp769,27 triliun.StrategiBNI telah menyusun arah strategi hingga tahun 2025 dalam merespon kondisi eksternal yang berubah cukup dinamis dalam beberapa tahun terakhir seiring dengan adanya kondisi pandemi COVID-19 serta adanya perubahan fundamental pada lanskap industri perbankan. Arah strategi BNI pada 2025 telah ditetapkan yaitu sebagai &ldquo;Penyedia Solusi Finansial Terintegrasi Berbasis Digital dengan Keunggulan Internasional&rdquo;.Arah strategi tersebut menjadi unique value propositions yang akan dibangun BNI di masa mendatang dengan memfokuskan pada 3 (tiga) area, yaitu solusi finansial terintegrasi, digital, dan internasional. Ketiga area tersebut menjadi concern untuk dikembangkan menjadi nilai unggul bagi BNI dalam bersaing dengan kompetitor di industri perbankan.&nbsp;

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) secara resmi didirikan oleh Pemerintah Republik Indonesia pada 5 Juli 1946 melalui Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 2 Tahun 1946 tentang Pembentukan Bank Negara Indonesia (BNI), yang disebut sebagai UU BNI Tahun 1946 tanggal 5 Juli 1946.

Profil PT Bank Negara Indonesia Tbk