Tentang Perusahaan
PT Bank OCBC NISP Tbk. didirikan dengan nama awal NV. Nederlandsch Indische Spaar En Deposito Bank (NISP) pada 4 April 1941. Bank ini mulanya beroperasi sebagai bank tabungan dan menjadi bank umum pada 1967. Bank NISP kemudian memperoleh izin menjadi bank devisa pada 1990 dan mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 1994 .
Pada 2004, OCBC Bank-Singapura menjadi pemegang saham mayoritas Bank NISP dengan kepemilikan 22,5%. Bank OCBC Indonesia secara resmi bergabung ke dalam Bank NISP dan menjadi Bank OCBC NISP pada 2011.
OCBC NISP kemudian memperkenalkan semangat “Tidak Ada yang Tidak Bisa” atau #TAYTB pada 2019. Slogan tersebut dibuat untuk menginspirasi masyarakat Indonesia. Selain itu, bank ingin menjadi rekan yang dapat diandalkan dengan solusi perbankan yang end-to-end.
Kinerja
Bank OCBC NISP mencatatkan total aset sebesar Rp197,97 triliun atau tumbuh 12,84% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy) sebesar Rp175,45 triliun. Total ekuitas bank juga naik 9,84% (yoy) dari Rp26,91 triliun menjadi Rp29,55 trilun.
Total dana yang dihimpun pun meningkat 16,15% dari Rp132,1 triliun menjadi Rp153,43 triliun. Sementara, jumlah kredit yang diberikan turun tipis 0,82% (yoy) menjadi Rp118,58 triliun.
Di sisi lain, bank hanya meraih pendapatan bunga sebesar Rp9,39 triliun pada September 2020. Nilai itu lebih rendah 8,11% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp10,21 triliun. Penurunan pendapatan bunga ini juga berimbas pada laba bersih bank yang harus tergerus 12,27% (yoy) menjadi Rp1,95 triliun.
Strategi Hadapi Pandemi
Di tengah tantangan menghadapi pandemi Covid-19, Bank OCBC NISP menginisiasi gerakan #MelajuJauh yang mengajak masyarakat tetap bergerak maju, mengubah tantangan menjadi peluang, dan terus bertransformasi. Untuk mengajak masyarakat #MelajuJauh, bank lebih dulu mengambil peran ekstra dengan menghadirkan solusi keuangan berkelanjutan yang didukung pemanfaatan teknologi digital.
Selain itu, bank menggelontorkan pembiayaan bersama (channeling) dengan PT Simplefi Teknologi Indonesia atau AwanTunai. Perseroan mendukung skema supply chain financing yang dilakukan AwanTunai kepada para pelaku UMKM. Ini menjadi salah satu strategi bank untuk mempermudah akses pembiayaan kepada pelaku UMKM.