Laporan Keuangan Perusahaan

profil perusahaan

BRIS

Bank Syariah Indonesia Tbk.

Tentang PerusahaanIndustri perbankan di Indonesia mencatat sejarah baru dengan hadirnya PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) atau BSI yang secara resmi lahir pada 1 Februari 2021 atau 19 Jumadil Akhir 1442 H. Presiden Joko Widodo secara langsung meresmikan bank syariah terbesar di Indonesia tersebut di Istana Negara.BSI merupakan bank hasil merger antara PT Bank BRIsyariah Tbk., PT Bank Syariah Mandiri dan PT Bank BNI Syariah. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara resmi mengeluarkan izin merger tiga usaha bank syariah tersebut pada 27 Januari 2021 melalui surat Nomor SR-3/PB.1/2021. Penggabungan ini menyatukan kelebihan dari ketiga bank syariah tersebut, sehingga menghadirkan layanan yang lebih lengkap, jangkauan lebih luas, serta memiliki kapasitas permodalan yang lebih baik.&nbsp;Didukung sinergi dengan perusahaan serta komitmen pemerintah melalui Kementerian BUMN, BSI didorong untuk dapat bersaing di tingkat global. Pada 2022, BSI melakukan aksi korporasi berupa rights issue. BSI mampu menyelesaikan proses right issue pertama melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Proses ini tercatat oversubscribe (kelebihan permintaan) sebanyak 1,4 kali dan menghasilkan tambahan modal sekitar Rp5 trilun.KinerjaPT Bank Syariah Indonesia Tbk. atau BSI (BRIS) mampu mencatatkan laba bersih senilai Rp4,2 triliun sepanjang kuartal III/2023 atau tumbuh hingga 31,04% year-on-year (yoy) dari semula yang sebesar Rp3,21 triliun pada kuartal III/2022.Pertumbuhan laba bersih tersebut ditopang oleh pendapatan penyaluran dana BSI yang meningkat 15,09% (yoy) menjadi Rp17,17 triliun dibandingkan sebelumnya yang senilai Rp14,92 triliun. Kenaikan pendapatan yang diraih BSI juga dibarengi dengan beban bagi hasil yang meningkat 49,08% (yoy) dari Rp2,88 triliun menjadi Rp4,3 triliun.Oleh karena itu, BSI terpantau membukukan pendapatan setelah distribusi bagi hasil mencapai Rp12,87 triliun atau naik 6,95% (yoy) dari sebelumnya Rp12,03 triliun.Selanjutnya tercatat piutang yang dimiliki BSI sebanyak Rp144,49 triliun atau bertambah 12,38% secara tahunan dibandingkan semula yang senilai Rp128,57 triliun. Lalu pembiayaan BSI yang terdiri dari pembiayaan bagi hasil dan pembiayaan sewa tercatat sejumlah Rp86,57 triliun. Angka tersebut tumbuh hingga 22,45% dari periode serupa tahun 2022 yang senilai Rp70,70 triliun.&nbsp;Kenaikan jumlah piutang dan pembiayaan tersebut turut membawa aset BSI bertambah 14,23% (yoy) menjadi Rp319,85 triliun dari sebelumnya yang senilai Rp280 triliun. Adapun ekuitas yang dimiliki BSI tercatat sebesar Rp37,18 triliun atau melesat hingga 34,98% (yoy) dari Rp27,54 triliun.Kinerja positif emiten bank berkode saham BRIS ini juga didukung oleh penempatan dana pihak ketiga (DPK) yang mencapai Rp262,12 triliun atau meningkat sebesar 6,91% secara tahunan. Sementara pada September 2022, jumlah DPK BSI berada di angka Rp245,18 triliun.&nbsp;StrategiTerdapat lima fokus strategi Bank BSI 2023-2025 adalah sebagai berikut :1. Pertumbuhan Bisnis yang Sehat dan Sustain.BSI akan terus menjalankan strategi yang terbukti memberikan nilai tambah kepada kinerja perusahaan pada 2022 yaitu mengelola pertumbuhan pembiayaan secara sehat dan sustain. BSI juga memperkuat pendanaan dengan meningkatkan customer base. Selain itu, BSI akan meningkatkan fee based income melalui peningkatan bisnis pada e-channel.2. Peningkatan Produktivitas.Untuk meningkatkan produktivitas, BSI akan melakukan perbaikan proses bisnis, penataan jaringan khususnya jaringan kantor yang masih berdekatan (overlapping), pemerataan sebaran lokasi (coverage), dan evaluasi kantor berkinerja rendah.3. Peningkatan Product Holding Ratio.BSI akan memberikan solusi financial syariah yang menyeluruh melalui berbagai produk dan jasa dengan meningkatkan jumlah kepemilikan produk (penetration rate) terhadap nasabah eksisting untuk memperkuat engagement&nbsp;nasabah terhadap BSI melalui data analytic.4. Digitalisasi Bisnis.BSI akan meningkatkan layanan bisnis secara digital dengan melakukan digitalisasi business process, melakukan shifting transaksi cabang ke digital, dan peningkatan user&nbsp;aktif mobile banking.5. Peningkatan Penetrasi Islamic Ecosystem.BSI akan mempercepat pertumbuhan bisnis Islamic Ecosystem yang mencakup ZISWAF, ekonomi Masjid, Rumah Sakit, Pesantren dan Pendidikan Islam, serta bisnis Haji dan Umrah melalui pengembangan platform dan solusi yang inovatif serta strategi akuisisi yang efektif.

Industri perbankan di Indonesia mencatat sejarah baru dengan hadirnya PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) atau BSI yang secara resmi lahir pada 1 Februari 2021 atau 19 Jumadil Akhir 1442 H. Presiden Joko Widodo secara langsung meresmikan bank di Istana Negara.

Profil PT Bank Syariah Indonesia Tbk