Laporan Keuangan Perusahaan

Bank

profil perusahaan

Sulawesi Tengah

<h2><strong>Tentang Perusahaan</strong></h2><p id="isPasted">Awal pendirian Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah bermula dari diterbitkannya Undang-undang No. 13 tahun 1962 tentang Ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah. Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah tersebut, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah menerbitkan Perda No. 6 tahun 1966 tentang Pendirian Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah.&nbsp;</p><p>Lalu pada 1967 Pemerintah kembali menerbitkan Undang-undang No. 14 tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perbankan, sehingga pada 1 April 1969 resmi didirikan Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah sebagai Perusahaan Daerah (PD) dan memulai kegiatan usaha dibidang perbankan setelah memperoleh surat izin dari Menteri Keuangan Republik Indonesia No. D.15.6.1.17 tanggal 27 Januari 1970.</p><p>Selanjutnya berdasarkan peraturan daerah tingkat I Sulawesi Tengah No. 2 tahun 1999 tanggal 30 Maret 1999 telah dilakukan perubahan bentuk badan hukum Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah dari Perusahaan Daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT). Sebagai implementasi dari Perda tersebut, manajemen Bank telah menindaklanjuti perubahan status tersebut berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 23 tanggal 30 April 1999, dengan nama PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah atau disingkat menjadi Bank Sulteng.</p><h2><strong>Kinerja</strong></h2><p id="isPasted">PT&nbsp;Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sulawesi Tengah atau disebut Bank Sulteng&nbsp;mencatatkan&nbsp;laba bersih senilai Rp199,03 miliar per kuartal III/2023. Nilai tersebut bertumbuh 1,98% jika dibandingkan dengan periode serupa tahun 2022 sebesar Rp195,17 miliar.</p><p>Kenaikan laba bersih Bank Sulteng sejalan dengan pendapatan bunga bank yang meningkat 19,97% (yoy) dari Rp621,15 miliar menjadi Rp745,19 miliar. Bersamaan dengan kenaikan pendapatan bunga, Bank Sulteng menanggung beban bunga sebesar Rp293,12 miliar atau lebih tinggi 66,95% (yoy) dari sebelumnya Rp175,58 miliar.&nbsp;</p><p>Alhasil, pendapatan bunga bersih Bank Sulteng tercatat meningkat 1,46% menjadi Rp452,07 miliar selama sembilan bulan pertama tahun 2023 dibandingkan dengan sebelumnya Rp445,57 miliar per akhir September 2022.&nbsp;</p><p>Kemudian Bank Sulteng membukukan&nbsp;pertumbuhan kredit sebesar&nbsp;14,12%&nbsp;(yoy)&nbsp;menjadi Rp6,9 triliun&nbsp;hingga akhir kuartal III/2023&nbsp;dari semula Rp6,05 triliun.&nbsp;</p><p>Meski demikian, jumlah aset yang dimiliki Bank Sulteng terpantau menyusut 6,72% (yoy) dari semula Rp11,72 triliun menjadi Rp10,94 triliun. Sementara, ekuitas yang dimiliki tercatat sebesar Rp1,47 triliun atau naik 8,49% (yoy) dari Rp1,35 triliun.</p><p>Di sisi lain, Bank Sulteng terpantau membukukan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp7,4 triliun. Nilai tersebut mengalami pertumbuhan 0,99% (yoy) dari sebelumnya Rp7,33 triliun.&nbsp;</p><h2><strong>Strategi&nbsp;</strong></h2><p id="isPasted">Manajemen telah menyusun strategi untuk mencapai target yang telah ditetapkan dengan beberapa kebijakan strategi yakni terkait strategi meningkatkan <em>asset dan profitability</em> antara lain :</p><ol><li>Meningkatkan portofolio kredit dan dana pihak ketiga (DPK).</li><li>Menjaga serta mengurangi dan menekan tingkat kredit bermasalah (NPL) yang dapat mengurangi nilai peningkatan aset dan mengurangi profit perusahaan akibat dari pembentukan CKPN.</li><li>Melakukan pembelian aset dan inventaris termasuk didalamya pembelian tanah dan pembangunan gedung sendiri milik Bank Sulteng yang digunakan sebagai sarana pendukung kegiatan bisnis Bank Sulteng.</li><li>Melakukan penilaian kembali aset Bank Sulteng berupa tanah dan bangunan, yang disesuaikan dengan harga pasar saat ini, namun konsekuensi dari penilaian tersebut akan terjadi pada pembentukan pajak yang dapat mengurangi profitabiltas bank.</li></ol>

Awal pendirian Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah bermula dari diterbitkannya Undang-undang No. 13 tahun 1962 tentang Ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah. 

Profil PT BPD Sulawesi Tengah (Bank Sulteng)

Tentang Perusahaan