Laporan Keuangan Perusahaan

profil perusahaan

kimia

<h2 id="isPasted"><strong>Tentang Perusahaan</strong></h2><p>PT Chemstar Indonesia Tbk. (CHEM) berdiri pada 30 Januari 2004 sebagai perusahaan perdagangan dan manufaktur bahan kimia untuk industri tekstil dan industri lainnya. PT ChemStar Indonesia Tbk. berfokus dengan memberi solusi kepada pelanggan dengan menyediakan berbagai macam kebutuhan pewarna dan bahan kimia. Sebagai perusahaan yang ramah lingkungan &ndash; <em>Green Company</em>, semua produk ChemStar ramah lingkungan dengan layanan teknis lengkap yang memenuhi standar kualitas yang dituntut oleh brand global seperti, Adidas, Nike, Uniqlo, M&amp;S, dan lainnya. Perusahaan baru resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada 8 Juli 2022.</p><p>Laboratorium lokal maupun regional memberikan dukungan teknis baik dalam hal R&amp;D produk, maupun dalam aplikasi di mesin-mesin pabrik. Selain produk hasil manufaktur sendiri, PT ChemStar Indonesia Tbk. juga melakukan distribusi dari perusahaan kimia terkemuka internasional seperti Tanatex Chemicals Holland dan Transfar International China. Tanatex Chemicals d/h Bayer GmbH, adalah perusahaan multinasional dari Holland, yang mengembangkan, memproduksi dan menjual bahan kimia untuk industri tekstil selama lebih dari 150 tahun.&nbsp;</p><p>Pada 2016, Tanatex Chemicals diakuisisi oleh Transfar Chemicals, salah satu perusahaan kimia untuk tekstile terbesar di China. Transfar Chemicals adalah perusahaan global dalam produksi dan pengolahan bahan kimia yang berkinerja tinggi dan kompetitif dengan produk-produk <em>textile chemicals&nbsp;</em>untuk proses pembuatan serat, benang, kain dari mulai <em>pre-treatment&nbsp;</em>sampai dengan <em>finishing process&nbsp;</em>yang meliputi Special Finishing dan Coating, juga produk-produk digital printing untuk tekstil, dan lainnya.</p><h2><strong>Strategi</strong></h2><p>Di tengah kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya&nbsp;pulih, perseroan tetap bisa mempertahankan kinerja&nbsp;perusahaan. Salah satu strategi perseroan dengan&nbsp;melakukan diversifikasi bisnis menjadi peluang sekaligus&nbsp;upaya perseroan untuk bisa terus bertumbuh secara&nbsp;berkesinambungan.</p><p>Upaya strategis yang dilakukan adalah dengan menggandeng partner di bidang kimia untuk minyak dan gas serta membangun divisi baru untuk sektor agrokimia yang dilakukan secara masif. Perseroan menggandeng Baker Huge sebagai partner di bidang kimia untuk oil and gas serta membangun divisi baru untuk sektor agrokimia yang dilakukan secara masif sejak awal i2023.</p><h2><strong>Kinerja</strong></h2><p>Berdasarkan data kinerja keuangan yang dirilis perseroan, pada semester I/2023 perusahaan mampu mencetak penjualan senilai Rp54,19 miliar. Nilai tersebut menyusut 15,65% dari raihan periode serupa pada 2022 yang sebesar Rp64,25 miliar. Sejalan dengan hal tersebut, laba bersih yang dikantongi perseroan pun merosot 68,21% dari Rp5,84 miliar menjadi sebesar Rp1,86 miliar.</p><p>Sementara itu, total aset yang dimiliki perusahaan naik 2,1% menjadi Rp140,61 miliar per Juni 2023 dibandingkan sebelumnya yang senilai Rp137,72 miliar per akhir Desember 2022. Pada periode yang sama, ekuitas perusahaan terpantau turun tipis 0,18% menjadi sebesar Rp112,3 miliar dibandingkan sebelumnya yang senilai Rp112,51 miliar.</p><h2><strong>P</strong><strong>rospek</strong></h2><p>Sebagai pendukung industri tekstil, pertumbuhan industri&nbsp;kimia tekstil di Indonesia memiliki korelasi yang positif&nbsp;dengan industri tekstil secara keseluruhan. Berdasarkan&nbsp;peta jalan Making Indonesia 4.0, awalnya terdapat lima&nbsp;sektor yang menjadi prioritas pengembangan dalam&nbsp;kesiapan memasuki era industri 4.0. Namun, di tengah&nbsp;pandemi Covid-19, Kemenperin menambahkan dua&nbsp;sektor lagi untuk menopang perekonomian nasional.&nbsp;Ketujuh sektor potensial itu adalah industri makanan dan&nbsp;minuman, tekstil dan pakaian, otomotif, elektronik, kimia,&nbsp;alat kesehatan, serta farmasi.</p><p>Sampai dengan akhir 2020 lalu, Amerika Serikat mendominasi pangsa pasar ekspor Pakaian Jadi dari Indonesia, diikuti oleh Jepang dan Korea Selatan. Sementara itu di pasar domestik, keuntungan terbesar di industri tekstil masih didapatkan dari penjualan Fabric, diikuti dengan Garment sebagai peringkat kedua. Melihat hal tersebut dan dengan kompetensi yang telah dimiliki perseroan maka perseroan berkeyakinan kedepannya akan terus bertumbuh, hal ini juga ditunjang dengan fasilitas yang dimiliki perseroan dan kemampuan management yang baik dalam mengembangkan perseroan.</p>

PT Chemstar Indonesia Tbk. (CHEM) berdiri pada 30 Januari 2004 sebagai perusahaan perdagangan dan manufaktur bahan kimia untuk industri tekstil dan industri lainnya.

Profil PT Chemstar Indonesia Tbk. (CHEM)

Tentang Perusahaan