Majalah 100 Excellent Growth-Company Ranks 2020

profil perusahaan

arsip

Tentang Perusahaan&nbsp;PT Dharma Satya Nusantara Tbk. (DSNG) didirikan sejak 29 September 1980. Pada awalnya, perseroan bergerak di bidang industri perkayuan.&nbsp;Namun, perusahaan melakukan ekspansi ke usaha perkebunan kelapa sawit di Desa Muara Wahau, Kalimantan Timur pada 1996 . Selanjutnya, perseroan pertama kali mulai mendirikan pabrik kelapa sawit di Kalimantan Timur dengan kapasitas produksi 45 ton tandan buah segar per jam pada 2002.&nbsp;Perseroan bergerak di bidang aktivitas perusahaan holding, industri, kehutanan, pertanian dan perkebunan, pengangkutan, pembangunan, jasa, perdagangan, pembangkit tenaga listrik, dan pengolahan limbah.&nbsp;DSNG secara resmi menjadi perusahaan publik pada 2013 dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Hingga akhir 2021, perusahaan memiliki 15 perkebunan dengan luas tertanam seluas 112,6 ribu hektare dan 12 pabrik kelapa sawit berkapasitas 615 ton per jam. Strategi&nbsp;Secara berkelanjutan, DSNG terus menerapkan pemanfaatan teknologi di semua fungsi, baik operasional maupun administrasi guna meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Perusahaan juga mengembangkan pemanfaatan teknologi informasi (TI) dengan data yang lebih komprehensif dan mudah diakses, sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal.&nbsp;DSNG juga mengalokasikan investasi untuk mengembangkan sistem informasi sumber daya manusia (SDM) yang baru. Selain itu, sebagai bagian dari sustainability journey, DSNG juga menerapkan langkah-langkah strategis antara lain :&nbsp;<ol><li>Menggunakan bahan bakar organik dan ramah lingkungan yang berasal dari limbah.</li><li>Mengurangi emisi gas rumah kaca.</li><li>Mengurangi bahan bakar fosil dan kimia.</li></ol> KinerjaDSNG berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp727,15 miliar pada 2021. Nilai itu melejit 52,56% (yoy) dari tahun sebelumnya sebesar Rp476,64 miliar.Membaiknya laba bersih perseroan tak lepas dari meningkatnya kinerja sisi top line selama 2021. DSNG tercatat membukukan pendapatan yang tumbuh 6,35% (yoy) dari Rp6,70 triliun menjadi Rp7,12 triliun.Pendapatan perseroan didominasi penjualan hasil industri minyak sawit mentah (CPO) yang tumbuh 1,56% (yoy) dari Rp5,70 triliun menjadi Rp5,79 triliun. Kemudian, penjualan dari hasil industri produk perkayuan (wood product industry) menghasilkan pemasukan yang tumbuh 33,79% (yoy) dari Rp995,80 miliar menjadi Rp1,33 triliun.Lebih lanjut, total aset perseroan menyusut 3,10% (yoy) dari Rp14,15 triliun menjadi Rp13,71 triliun. Rinciannya, aset lancar menyusut 11,15% dari Rp2,61 triliun menjadi Rp2,32 triliun. Demikian pula aset tidak lancar menyusut 1,28% (yoy) dari Rp11,54 triliun menjadi Rp11,39 triliun.Total liabilitas perseroan berada di level Rp6,69 triliun atau lebih rendah 15,58% (yoy) dari sebelumnya sebesar Rp7,92 triliun. Sedangkan, posisi ekuitas tumbuh 12,76% (yoy) dari Rp6,23 triliun menjadi Rp7,03 triliun. ProspekManajemen DSNG meyakini pertumbuhan produksi CPO di Indonesia dan Malaysia cenderung stagnan pada 2022. Dengan demikian, harga CPO diprediksi masih tinggi.&nbsp;Pada tahun ini, DSNG menganggarkan belanja modal sekitar Rp700 miliar hingga Rp800 milar. Belanja modal tersebut terdiri dari belanja modal reguler yang akan digunakan untuk pemeliharaan infrastruktur dan penyelesaian dua pabrik kelapa sawit baru yang sempat tertunda pada 2021 akibat pandemi Covid-19.&nbsp;Kedua pabrik baru tersebut diproyeksikan beroperasi secara komersial pada 2022. Kapasitas pabrik yang dibangun di Muara Wahau, Kalimantan Timur sebesar 60 ton tandan buah segar (TBS) per jam. Sedangkan, pabrik yang terletak di Nagabulik, Kalimantan Tengah memiliki kapasitas olahan 45 ton TBS per jam.

PT Dharma Satya Nusantara Tbk. (DSNG) didirikan sejak tahun 29 September 1980. Perseroan bergerak di bidang perkayuan, perkebunan kelapa sawit, perdagangan, dll. 

Profil PT Dharma Satya Nusantara

Tags