Berbagai Sumber

profil perusahaan

ITMG

Tentang Perusahaan&nbsp;PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) didirikan pada 2 September 1987. ITMG kemudian diakuisisi oleh Banpu Minerals (Singapore) Pte. Ltd. melalui PT Centralink Wisesa International pada 2001. Selanjutnya, perusahaan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada 18 Desember 2007.Seiring perjalanan bisnisnya, perusahaan melakukan pembelian sisa saham PT Tepian Indah Sukses sebesar 30% pada 2019. Dengan demikian, kepemilikan saham ITMG di PT Tepian Indah Sukses telah mencapai 100%.&nbsp;Pada tahun yang sama, ITMG juga membangun 3 MW solar hybrid plant di Bontang untuk mendukung pasokan listrik IMM. Setahun setelahnya, perusahaan mengakuisisi 100% saham PT Sentral Mutiara Energy (SME) dan 75% saham PT Graha Panca Karsa (GPK) melalui anak usahanya, SME.&nbsp;ITMG lalu melakukan peluncuran visi dan misi barunya pada 2021. Di samping itu, perusahaan melakukan pengapalan perdana oleh PT Energi Batubara Perkasa (EBP) dan mengubah nama entitas anak usaha dari PT ITM Banpu Power menjadi PT ITM Bhinneka Power. Strategi&nbsp;Pada 2021, ITMG menerapkan strategi dengan berfokus kepada produktivitas dan efisiensi biaya dan imbal hasil yang optimal dari rantai nilai batu bara. Hal tersebut ditunjang oleh diversifikasi bisnis dan transformasi ke energi terbarukan.Dalam menjawab berbagai tantangan di tengah kondisi pasar yang relatif menguntungkan, ITMG juga menerapkan strategi keberlanjutan di semua segmen bisnisnya, antara lain:1. Peningkatan produksi dan pengendalian biaya operasional2. Konsep lebih hijau dan lebih cerdas3. Peningkatan akurasi perhitungan dampak curah hujan4. Disiplin menjalankan protokol kesehatan Kinerja&nbsp;Pendapatan bersih ITMG mencatatkan pertumbuhan signifikan mencapai 75,21% (yoy) dari US$1,19 miliar menjadi US$2,08 miliar pada 2021. Pertumbuhan tersebut ditopang oleh kenaikan penjualan batu bara sebesar USD936,7 juta (83%) sepanjang 2021.&nbsp;Lalu, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk berjumlah US$475,57 juta. Nilai itu melonjak hingga 1.104,92% dari tahun 2020 yang hanya US$39,47 juta.Adapun, total aset ITMG senilai US$1,67 miliar pada tahun lalu. Jumlahnya meningkat 43,81% dari tahun sebelumnya yang sebesar US$1,16 miliar. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh aset lancar yang meningkat tajam sebesar 141% (yoy).&nbsp;Kemudian, ekuitas perusahaan tercatat sebesar US$1,2 miliar. Jumlahnya juga naik 42% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebesar US$846,29 juta. ProspekSejalan dengan menguatnya harga batu bara sepanjang tahun 2021 dan tetap tingginya permintaan di pasar internasional. ITMG memproyeksikan rata-rata harga batu bara acuan tetap berada di rentang yang sehat bagi industri.ITMG pun menetapkan target produksi batu bara sebesar 17,5-18,8 juta ton pada 2022. Sementara, target penjualan batu bara sebesar 20,5-21,5 juta ton sepanjang tahun ini. ITMG juga menetapkan sasaran pembelanjaan modal sebesar US$68,8 juta.

PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) didirikan pada 2 September 1987. ITMG kemudian diakuisisi oleh Banpu Minerals (Singapore) Pte. Ltd. melalui PT Centralink Wisesa International pada 2021. 

Profil PT Indo Tambangraya Megah