Laporan Keuangan Perusahaan

profil perusahaan

IFII

<h2 id="isPasted">Tentang Perusahaan</h2>PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk. (IFII) didirikan di Indonesia pada 24 September 2007 berdasarkan Akta Pendirian No. 94 yang dibuat oleh Johny Dwikora Aron, S.H. Perseroan bergerak dalam bidang industri Medium Density Fibreboard (papan serat berkerapatan sedang/MDF) dan produk kayu olahan lainnya. Perseroan memulai kegiatan operasi komersialnya sejak pertengahan 2012. Pada awalnya, perseroan hanya memproduksi Medium Density Fibreboard (MDF) dengan kapasitas mesin terpasang sebesar 250.000 m3 per tahun. Selanjutnya perseroan berkembang dan memperluas variasi produk kayu olahan lainnya seperti Plywood, High Moisture Resistant (HMR), dan Veneer. Produk perseroan dipasarkan baik di dalam ataupun diekspor ke luar negeri.&nbsp;Negara tujuan ekspor produk perseroan pada 2022 meliputi Jepang, Negara Timur Tengah, Negara di Asia Tenggara, Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Taiwan. Pada 2 Desember 2019, perseroan memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan suratnya No.S-186/D.04/2019 untuk melakukan penawaran umum perdana (IPO) sebanyak 1,41 miliar saham biasa dengan nilai nominal Rp100 per saham dengan harga penawaran Rp105 per saham. Pada 10 Desember 2019, saham perseroan telah tercatat pada Bursa Efek Indonesia dengan kode saham IFII.&nbsp;Pada awal 2020, tiga perusahaan asal Jepang yang berfokus pada bisnis kayu masuk sebagai pemegang saham baru perseroan. Ketiga perusahaan Jepang tersebut adalah SMB Kenzai Co Ltd, Noda Corporation dan Ishinomaki Plywood Mfg Ltd. SMB Kenzai Co, Ltd membeli sebanyak 25% saham dengan harga Rp185 per saham. Noda Corporation membeli 3,72% dengan harga Rp185 per saham. Sedangkan Ishinomaki Plywood Mfg Ltd membeli sebanyak 3,72% saham dengan harga Rp185 per saham. Kehadiran para investor baru ini tentunya diharapkan bisa menjadi suatu sinergi yang baik dalam pengembangan produk kayu dan memperkuat pasar ekspor perseroan.<h2>Strategi</h2>Sepanjang 2022 lalu, salah satu kendala yang dihadapi oleh perseroan sebagai bagian dampak dari gejolak ekonomi global adalah kenaikan harga bahan bakar yang berdampak pada biaya produksi bahan baku yang ikut meningkat juga. Menyiasati hal tersebut, perseroan mencari alternatif variasi bahan baku kayu lain yang harganya lebih terjangkau atau sebanding dengan bahan baku kayu sebelumnya. Walaupun perseroan berupaya menggunakan variasi bahan baku kayu alternatif lain namun tetap memperhatikan dan menjamin kualitas produk yang dihasilkan serta tetap menjaga kelestarian lingkungan.Lalu strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting juga bagi sebuah perusahaan untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan. Dalam menjalankan aktivitas pemasarannya perseroan didukung oleh tim pemasaran yang solid sebagai ujung tombak kegiatan pemasaran perseroan, dan tentunya tidak hanya berorientasi pada penjualan saja, namun juga mengutamakan kualitas produk. Perseroan berupaya mencari pangsa pasar baru dan tetap mempertahankan pasar yang ada dengan memberikan harga yang kompetitif.Selain itu, perseroan terus menjalin hubungan baik dengan pelanggan yang telah ada (existing customer), hal ini dibuktikan dengan repeat order&nbsp;selama 2022. Perusahaan juga melakukan penetrasi kepada beberapa pelanggan baru sehingga menghasilkan hubungan bisnis baru yang berkelanjutan. Beberapa regional yang dilayani oleh perseroan antara lain Asia, Amerika Utara, dan Timur Tengah.<h2>Kinerja</h2>Berdasarkan data kinerja keuangan yang dirilis perseroan, pada semester I/2023 perusahaan mampu mencetak penjualan senilai Rp409,43 miliar. Nilai tersebut naik 0,47% dari raihan periode serupa pada 2022 yang sebesar Rp407,5 miliar. Meski penjualan meningkat, laba bersih perseroan masih mengalami kontraksi 37,77% secara tahunan menjadi Rp27,52 miliar dari sebelumnya yang sebesar Rp44,21 miliar.Sementara itu, aset yang dimiliki perusahaan tercatat masih bertumbuh 5,19% menjadi Rp1,84 triliun pada semester 2023 dibandingkan dengan sebelumnya yang senilai Rp1,75 triliun per akhir Desember 2022. Pada periode yang sama, ekuitas perusahaan terpantau meningkat 0,76% menjadi sebesar Rp1,15 triliun dibandingkan sebelumnya yang senilai Rp1,14 triliun.<h2>Prospek</h2>Prospek bisnis hingga akhir 2023 diprediksi akan melambat dikarenakan kondisi global saat ini yang masih dipenuhi dengan ketidakpastian, dimana hal ini bukan hanya berdampak pada perseroan saja namun juga berdampak kepada produsen MDF (Medium Density Fibreboard) lainnya khususnya di Asia. Beberapa negara tujuan utama ekspor perseroan seperti Jepang juga sudah memperlihatkan perlambatan pertumbuhan permintaan dikarenakan kondisi perekonomian di negaranya.&nbsp;Secara umum, potensi permintaan produk MDF, veneer,&nbsp;dan plywood&nbsp;yang dihasilkan perseroan masih cukup tinggi kendati perekonomian global masih belum stabil. Harga jual produk perseroan pun diklaim masih kompetitif dengan pabrik lain di Indonesia maupun negara kompetitor lainnya. Secara jangka panjang, prospek bisnis MDF diyakini masih akan terus berkembang seiring dengan terus meningkatnya proyek gedung dan hunian properti serta meningkatnya urbanisasi dan rumah tangga keluarga inti yang diharapkan akan semakin mendorong industri MDF pada masa mendatang.

PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk. (IFII) didirikan di Indonesia pada 24 September 2007.

Profil PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk. (IFII)

Tentang Perusahaan