Laporan Keuangan Perusahaan

profil perusahaan

KINO

Tentang PerusahaanPT Kino Indonesia Tbk. didirikan dengan nama PT Kinocare Era Kosmestindo pada 8 Februari 1999. Perusahaan ini memulai kegiatan komersialnya di bidang usaha makanan, minuman, obat-obatan dan kosmetik.&nbsp;Pada 2003, Kino mendirikan Kino Care (M) Sdn.Bhd. di Malaysia dan Kino Consumer Philippines Inc. di Filipina pada 2004. Kemudian, Kino juga mendirikan Kino International Pte.Ltd. di Singapura dan Kino Vietnam Co. Ltd. di Vietnam pada 2013.&nbsp;Pada 2014, PT Kinocare Era Kosmestindo mengubah namanya menjadi PT Kino Indonesia dan melakukan restrukturisasi usaha. Kino International Pte. Ltd. menjadi induk perusahaan dari Kino Consumer Philippines Inc., Kino Care (M) Sdn. Bhd., dan Kino Vietnam Co. Ltd. Perusahaan lalu mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia pada 2015.&nbsp;Pada 2020, perusahaan melalui Kino International Pte Ltd mendirikan Kino Japan Kabushiki Kaisha dan Kino Incorporation (Shanghai) Co Ltd. Perusahaan juga meluncurkan kembali produk instance hand sanitizer.&nbsp;Kino juga membuat inovasi terbaru pada 2021. Beberapa di antaranya adalah produk perawatan kulit yang efektif melawan jerawat, Ristra Acne Spot Drying Treatment dan sabun pencuci buah dan sayuran, Sleek Fruit &amp; Vegetable Cleanser. StrategiPada 2021, perusahaan membentuk strategi untuk mempertahankan kinerja positif dan menyesuaikan dengan kebijakan terkait perdagangan selama masa new normal. KINO masih mengutamakan strategi demand retention &amp; distribution optimization.&nbsp;Strategi pemasaran ini didasari oleh enam pilar, antara lain:&nbsp;1. Defense on The Core BrandsPerusahaan terus membangun pertahanan yang kuat dengan menitikberatkan kepada merek-merek inti yang memberi andil pertumbuhan. Perusahaan juga fokus dalam pengembangan merek-merek inti dengan berinvestasi kepada iklan dan promosi.&nbsp;2. &ldquo;A New Normal&rdquo; Product LaunchAntisipasi perubahan permintaan pasar yang sangat cepat dan dinamis direspons oleh perusahaan dengan meluncurkan produk-produk unggulan yang sangat relevan dan dibutuhkan di masa new normal.&nbsp;3. Optimize Trade PromotionPerusahaan menerapkan strategi perdagangan atau penjualan yang tepat sasaran secara efektif dan efisien guna mengoptimalkan anggaran belanja.&nbsp;4. Re-Engineering Distribution ModelSebuah upaya yang dilakukan perusahaan dalam memperkuat jaringan distribusi. Hal tersebut didukung dengan perubahan pola kerja untuk tim sales&nbsp;dan distribusi serta sistem informasi yang telah diperbaharui.5. Build Integrated Information SystemSistem informasi yang terintegrasi akan memudahkan dalam proses pengambilan keputusan dan strategi dari front line sampai dengan back line.&nbsp;Dengan demikian, hal tersebut bisa sejalan dan mendapatkan keputusan secara cepat dan tepat.6. Overseas Market DevelopmentPasar luar negeri, khususnya di negara-negara berkembang (Asia, Afrika, dan Amerika Latin) merupakan target yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan. KinerjaPada 2021, penjualan KINO tercatat sebesar Rp3,98 triliun. Jumlah itu menurun 1,20% atau setara dengan Rp48,31 miliar dibandingkan pada 2020 yang sebesar Rp4,02 triliun. Kondisi ini terutama disebabkan oleh pandemi Covid-19 yang masih berlanjut dan merebaknya varian baru di pertengahan tahun 2021.Sejalan dengan penurunan penjualan, laba neto perusahaan tercatat sebesar Rp100,65 miliar sepanjang tahun lalu. Jumlah itu menurun 11,45% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebesar Rp113,67 miliar.Sementara itu, total aset perusahaan masih bertumbuh 1,74% (yoy) dari Rp5,26 triliun menjadi Rp5,35 triliun. Ekuitas perusahaan tercatat sebesar Rp2,66 triliun atau meningkat 3,35% (yoy) dari sebelumnya Rp2,58 triliun. Prospek&nbsp;Perusahaan telah menyusun strategi dalam rangka merealisasikan target tahun 2022 melalui pemanfaatan prospek usaha yang diuraikan sebagai berikut:<ol><li>Berfokus kepada produk yang telah dimiliki oleh perusahaan.</li><li>Berfokus kepada produk sanitasi dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat saat pandemi serta produk minuman, seperti Cap Panda dan Cap Kaki Tiga yang mempunyai efek memelihara kesehatan.</li><li>Melakukan analisis target pasar yang potensial guna&nbsp;menciptakan produk baru maupun pendistribusian lebih&nbsp;lanjut.</li><li>Melakukan pembenahan terus-menerus di lingkungan&nbsp;internal perusahaan.</li></ol>Dengan memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi dan penerapan strategi pengembangan usaha, KINO yakin akan tumbuh positif pada 2022. Pertumbuhan penjualan dan laba neto masing-masing ditargetkan sebesar 20% dan 50% dari pencapaian tahun 2021.

PT Kino Indonesia Tbk. selanjutnya disebut Kino atau perusahaan didirikan pada 8 Februari 1999 dengan nama PT Kinocare Era Kosmestindo dan memulai kegiatan komersial di bidang usaha makanan, minuman, obat-obatan dan kosmetik. 

Profil PT Kino Indonesia