Laporan Keuangan Perusahaan

profil perusahaan

LTLS

Lautan Luas Tbk

<h2 id="isPasted"><strong>Tentang Perusahaan</strong></h2><p>PT Lautan Luas Tbk. (LTLS) didirikan pada 13 Juli 1951 dengan nama Persekutuan Andil Maskapai Dagang dan Industri &ldquo;Lim Teck Lee&rdquo; (Indonesia) atau disebut juga sebagai &ldquo;NV Lim Teck Lee (Indonesia) Coy. Ltd.&rdquo;, yang bergerak dalam bidang importir dan distributor bahan kimia dasar, terutama untuk industri batik dan makanan di Indonesia. Perseroan mengubah nama menjadi PT Lautan Luas pada 20 April 1965 berdasarkan akta BNRI No. 76 Tanggal 21 September 1965 dan tambahan No. 204-1965 di hadapan Notaris Publik Lie Sioe Hoa Nio.</p><p>Perseroan mendirikan pabrik asam sulfat swasta pertama di Indonesia pada 1969 sebagai bukti komitmen dalam bidang manufaktur berdasarkan pengalaman perseroan di sektor perdagangan bahan kimia. Sepanjang dekade 1970-1980, perseroan terus memanfaatkan peluang yang muncul seiring dengan perkembangan sektor industri yang pesat di tanah air serta memperluas kemampuan usaha distribusi dan manufaktur dengan fokus kepada bahan kimia khusus.</p><p>Dalam rangka untuk terus bisa menjadi pemain yang dominan di bidang usaha distribusi dan manufaktur bahan kimia dasar dan khusus, baik di pasar domestik maupun regional, perseroan melakukan pergeseran strategis ke basis produk yang lebih luas untuk menstabilkan margin laba serta mengurangi eksposur terhadap volatilitas pasar di sektor tertentu. Dengan dibantu oleh perkembangan pasar modal Indonesia yang semakin dinamis, maka perseroan dapat memperkuat struktur permodalan dan melakukan Penawaran Umum Perdana (IPO) untuk menjadi perusahaan publik pada 7 April 1997 di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham LTLS.</p><h2><strong>Strategi</strong></h2><p>Perseroan melakukan Brand Equity Evaluation guna mempersiapkan strategi kedepan yang tepat tak hanya pada reputasi perseroan namun juga semangat para sumber daya perseroan, yang melibatkan seluruh jajaran manajemen serta seluruh pemangku kepentingan. Program Brand Equity Evaluation ini akan dilanjutkan dengan manajemen strategi dalam mengembangkan bisnis perusahaan di beberapa tahun ke depan. Selain itu, Perseroan juga merumuskan roadmap ESG yang baru, membentuk departemen khusus yang menangani masalah keberlanjutan, perseroan juga mulai mengimplementasikan penggunaan sistem untuk mengelola data-data keberlanjutan sehingga perkembangannya dapat terus ditinjau.&nbsp;</p><p>Dalam rangka untuk meningkatkan pemahaman mengenai keberlanjutan, perseroan juga melakukan beberapa workshop keberlanjutan yang diikuti oleh seluruh karyawan hingga tingkat manajemen teratas. Guna menjaga stabilitas, perseroan menjalankan beberapa upaya penting seperti menyediakan cadangan persediaan yang cukup guna memastikan pemenuhan pasok pada konsumen, meminimalisasi pengeluaran modal, menghindari kontrak jangka panjang, dan mengawasi pergerakan piutang. Selain itu perseroan berupaya dalam mengelola arus kas dan tenaga kerja dengan baik.</p><p>Dalam segmen usaha distribusi dan manufaktur, perusahaan mengantisipasi dan memitigasi kelangkaan bahan baku, yang disebabkan oleh masalah pasok dan pengiriman, merupakan prioritas perseroan. Selain itu harga-harga produk perseroan juga selalu disesuaikan dengan peningkatan harga pasar dan perseroan tetap memastikan upaya penghematan tetap dijalankan. Setelah berhasil mengimplementasikan CRM pada 2020, perseroan terus mengimplementasikan penggunaan CRM secara grup, memastikan akurasi data pelanggan sehingga pelayanan terbaik dapat terus terjaga dan pencapaian target penjualan dapat termonitor dengan baik.</p><h2><strong>Kinerja</strong></h2><p>Berdasarkan data kinerja keuangan yang dirilis perseroan, per Juni 2023 perusahaan mampu mencetak pendapatan senilai Rp3,5 triliun. Adapun jika dibandingkan dengan periode serupa pada 2022, perusahaan dengan kode LTLS ini mencatat penurunan pendapatan sebesar 13,75% dari nilai sebelumnya Rp4,06 triliun. Sejalan dengan hal tersebut, laba bersih perseroan ikut susut 71,58% (yoy) menjadi Rp51,38 miliar dari semula yang sebesar Rp180,82 miliar.</p><p>Sementara itu, aset yang dimiliki perusahaan juga lebih rendah 6,02% menjadi Rp5,73 triliun per Juni 2023 dibandingkan sebelumnya yang senilai Rp6,09 triliun per akhir Desember 2022. Pada periode yang sama, ekuitas perusahaan tercatat mengalami koreksi 5,26% menjadi sebesar Rp2,57 triliun dibandingkan semula yang mencatatkan ekuitas sebesar Rp2,71 triliun.</p><h2><strong>P</strong><strong>rospek</strong></h2><p>Perseroan masih melihat potensi yang baik hingga akhir 2023, karena di sepanjang tahun 2022 perseroan sudah&nbsp;melakukan banyak upaya untuk memastikan munculnya&nbsp;peluang-peluang yang menjanjikan di tahun-tahun berikutnya.&nbsp;Perseroan masih dapat&nbsp;memproyeksikan kuantitas penjualan yang cenderung&nbsp;stabil seperti tahun sebelumnya. Namun demikian, manajemen akan terus berfokus pada cash flow dan&nbsp;lebih berhati-hati dalam menggunakan biaya operasional&nbsp;dan modal.</p><p>Perseroan mengupayakan penetrasi pasar ekspor, mengeksplorasi bisnis hilir yang berkaitan dengan regulasi baru dari pemerintah, serta membuka proyek baru di industri pangan dan ternak hewan. Tahun-tahun yang akan datang perseroan akan fokus mengeksplorasi basis konsumen dengan produk yang sudah ada, mengembangkan produk baru, merambah pengembangan anorganik di industri makanan, perawatan pribadi dan rumah tangga, dan pengelolaan air. Perseroan juga memfokuskan kestabilan pertumbuhannya dengan tetap memegang teguh menjaga tanggung jawab sosialnya.</p>

PT Lautan Luas Tbk. (LTLS) didirikan pada 13 Juli 1951 dengan nama Persekutuan Andil Maskapai Dagang dan Industri “Lim Teck Lee” (Indonesia) atau disebut juga sebagai “NV Lim Teck Lee (Indonesia) Coy. Ltd.

Profil PT Lautan Luas Tbk. (LTLS)

Tentang Perusahaan

Tags