Website resmi perusahaan

Laporan Keuangan Perusahaan

profil perusahaan

MBTO

<h2 id="isPasted"><strong>Tentang Perusahaan</strong></h2><p>PT Martina Berto Tbk. (MBTO) dirintis oleh Ibu Dr. HC. Martha Tilaar yang mengawali usaha dengan membuka salon kecantikan pada 1977. Setelah sukses dalam bisnis salon kecantikan dengan beberapa salon di Jakarta, Ibu Martha Tilaar mendirikan sekolah kecantikan Puspita Martha yang mencetak ahli kecantikan, penata rias, penata rambut dan terapis. Salon dan sekolah tersebut dioperasikan dibawah PT Martha Beauty Gallery. Kesuksesan tersebut mendorong Ibu Martha Tilaar memulai untuk memproduksi kosmetika dan jamu dengan mendirikan PT Martina Berto pada 1 Juni 1977 dengan mitra usaha yaitu Bapak Bernard Pranata (alm) dan Ibu Theresia Harsini Setiady.</p><p>Akibat sambutan pasar yang tinggi maka pada 22 Desember 1981 didirikan pabrik modern yang pertama PT Martina Berto di Jl. Pulo Ayang, Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta Timur. Dengan berjalannya waktu, pabrik kekurangan kapasitas produksi, kemudian pada 1986 didirikan pabrik ke dua di Jl. Pulokambing II/1, Kawasan Industri Pulo Gadung dengan konsentrasi pada kosmetika kering, semi padat dan jamu sedangkan pabrik yang pertama dikonsentrasikan pada produk kosmetika cair.</p><p>Periode 1993 - 1995 Perseroan mengakuisisi beberapa anak perusahaan yang bergerak di bidang kosmetik, yaitu PT Cedefindo (CDF), PT Kurnia Harapan Raya (KHR) dan PT Estrella Laboratories (Estrella). Lalu pada 2011, perseroan merubah statusnya menjadi perusahaan terbuka &ldquo;Martina Berto Tbk&rdquo;. Pada tahun tersebut, perseroan melakukan penawaran umum perdana (IPO) saham di Bursa Efek Indonesia, dengan melepaskan 1/3 (sepertiga bagian) dari seluruh saham dicatatkan dan disetor penuh kepada publik. Pada 2013, perseroan mendirikan pabrik kemas untuk memenuhi kebutuhan bahan kemas produk pareto perseroan.</p><h2><strong>Strategi</strong></h2><p>Adapun strategi perseroan yakni dengan tetap melakukan perbaikan kinerja dari sisi laba bersih, seraya meningkatkan efisiensi. Pada akhirnya langkah-langkah strategis yang ditempuh perseroan terbukti mampu menghasilkan capaian kinerja yang baik meskipun dampak badai Pandemi Covid 19 masih menyisakan persoalan yang cukup menantang bagi perseroan namun perseroan tetap harus meningkatkan kinerjanya.</p><p>Selain itu, perseroan melakukan pengembangan merek yang bervariasi untuk memenuhi kebutuhan konsumen di pasar kosmetika dan jamu yang sangat dinamis guna memperoleh dan meningkatkan market share, mind share, dan heart share. Setiap merek diciptakan sedemikian rupa dengan &rsquo;brand positioning&rsquo; yang berbeda-beda baik secara demografis maupun psikografis, yaitu meliputi jenis kelamin pria dan wanita, usia konsumen dari 15 tahun (remaja) sampai usia menengah (&lt;50 tahun) dan segmen harga dari Premium (kelas sosial ekonomi A), Menengah Keatas (kelas sosial ekonomi B), Menengah (kelas sosial ekonomi C) dan Menengah Kebawah (Kelas sosial ekonomi D).</p><h2><strong>Kinerja</strong></h2><p>Berdasarkan data kinerja keuangan yang dirilis perseroan, pada Juni 2023 perusahaan mampu mencetak penjualan bersih senilai Rp212,2 miliar. Nilai tersebut meningkat 59,37% dari raihan periode serupa tahun 2022 yang sebesar Rp133,15 miliar. Sejalan dengan hal tersebut, perseroan mampu memangkas kerugian bersih sebesar 78,59% (yoy) menjadi Rp3,9 miliar. Di mana pada Juni 2022, perseroan mencatatkan kerugian yang mencapai Rp18,2 miliar.</p><p>Sementara itu, aset yang dimiliki perusahaan tercatat turun 1,2% menjadi Rp713,07 miliar pada Juni 2023 dibandingkan sebelumnya yang senilai Rp721,7 miliar per akhir 2022. Pada periode yang sama, ekuitas perusahaan terpantau menurun 0,96% (yoy) menjadi sebesar Rp400,89 miliar dibandingkan sebelumnya yang senilai Rp404,79 miliar.</p><h2><strong>P</strong><strong>rospek</strong></h2><p>Koordinasi kebijakan yang erat dengan Pemerintah Pusat dan&nbsp;Daerah melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah&nbsp;(TPIP dan TPID) dan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi&nbsp;Pangan (GNPIP) berkontribusi kuat pada terkendalinya inflasi.&nbsp;Sinergi dan inovasi merupakan kunci dari prospek kinerja&nbsp;ekonomi Indonesia pada 2023 dan 2024 yang akan melanjutkan&nbsp;ketahanan dan kebangkitan ekonomi.&nbsp;Prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia ini tentu berdampak&nbsp;positif pada semua sektor, termasuk industri kosmetik nasional.</p><p>Oleh karena itu, manajemen perseroan optimistis akan kinerja perseroan hingga akhir tahun 2023 dan tahun-tahun mendatang dengan tetap menetapkan strategi yang utama pada perbaikan dari sisi marjin, dan penerapan efisiensi di segala kegiatan operasional, khususnya efisiensi dalam penggunaan bahan baku, bahan penolong dan energi, serta pengembangan yang difokuskan untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas yang akan memberi dampak pada peningkatan kinerja perseroan.</p><p>Lalu produk-produk perseroan dipasarkan melalui distributor atau agen-agen maupun toko-toko dengan lokasi tersebar hampir di seluruh Indonesia, sambil tetap berupaya mencari peluang untuk penjualan ke luar negeri (ekspor). Perseroan terus berupaya membuka pasar-pasar baru, memperluas jaringan distribusi serta memperkuat keberadaan perseroan di pasar-pasar yang telah ada.</p>

PT Martina Berto Tbk. (MBTO) dirintis oleh Ibu Dr. HC. Martha Tilaar yang mengawali usaha dengan membuka salon kecantikan pada 1977. 

Profil PT Martina Berto Tbk. (MBTO)

Tentang Perusahaan