Laporan Keuangan Perusahaan

profil perusahaan

MIDI

Tentang Perusahaan&nbsp;PT Midi Utama Indonesia Tbk. awalnya didirikan dengan nama PT Midimart Utama dan beroperasi secara komersial pada 31 Juli 2007. Kegiatan usaha utama perusahaan dalam bidang perdagangan eceran untuk produk konsumen dengan mengoperasikan jaringan minimarket bernama Alfamidi dan jaringan supermarket dengan nama Alfamidi Super.Kemudian, perusahaan mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia pada 30 November 2010 dengan kode saham MIDI. Saham yang ditawarkan sebanyak 432,353 juta lembar dengan harga 275 per lembarnya.Pada 2021, jumlah gerai Alfamidi mencapai 2.030 gerai yang terdiri dari 1.992 gerai Alfamidi, 32 gerai Alfamidi Super, dan 6 gerai Midi Fresh di Jawa, Kalimantan, Sumatera dan Sulawesi didukung lebih dari 23.500 karyawan, hadir melayani jutaan pelanggan di seluruh Indonesia. Strategi&nbsp;Sepanjang 2021, MIDI menjalankan program sales store point&nbsp;(SSP), yaitu aktivitas penjualan di gerai tertentu kepada pelanggan khusus oleh member relation officer&nbsp;(MRO) dengan 250 stock keeping unit (SKU). SSP ditunjang dengan harga yang kompetitif, sehingga pelanggan khusus masih bisa menjual kembali ke konsumennya. Program SSP ini dilaksanakan di cabang Samarinda, Makassar, dan Palu.Selain itu, manajemen perusahaan menggalakkan belanja online&nbsp;yang dapat diakses melalui aplikasi Midikriing dan Whatsapp ketika pandemi Covid-19 . MIDI juga melakukan kolaborasi dengan perusahaan lain agar belanja online&nbsp;dapat dilakukan melalui sejumlah platform digital. Kinerja&nbsp;Sepanjang 2021, pendapatan neto MIDI tercatat sebesar Rp13,58 triliun atau tumbuh 7,30% dibandingkan tahun 2020 yang sebesar Rp12,66 triliun. Hal tersebut terutama didukung oleh pertumbuhan gerai baru.&nbsp;Kenaikan pendapatan neto ini juga mendorong laba bersih tahun berjalan perusahaan mencapai Rp275,22 miliar. Nilainya tercatat meningkat 37,42% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebesar Rp200,27 miliar.Lalu, aset perusahaan tercatat sebesar Rp6,34 triliun pada 2021. Jumlah itu tumbuh 7,10% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebesar Rp 5,92 triliun.&nbsp;Sementara ekuitas MIDI sebesar Rp1,62 triliun pada tahun lalu. Jumlahnya juga naik 15,56% dibandingkan tahun sebelumnya yang senilai Rp1,4 triliun.&nbsp; Prospek&nbsp;Seiring pertumbuhan ekonomi yang diproyeksikan tumbuh positif pada 2022, kinerja industri ritel di Indonesia juga diperkirakan segera pulih. Hal itu dapat terjadi jika pandemi Covid-19 menjadi endemi dan tingkat vaksinasi masyarakat sudah mencapai 80%.Perusahaan juga telah mempersiapkan langkah dan strategi untuk menyambut prospek usaha yang optimistis pada 2022. Sebagai langkah untuk terus mengendalikan laju persebaran Covid-19, MIDI tetap konsisten menjalankan protokol kesehatan, termasuk menjalankan gerakan menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan (3M).&nbsp;Perusahaan juga akan terus mengembangkan saluran distribusi, metode penjualan di gerai maupun online. Di samping itu, perseroan menyasar daerah potensial untuk pembukaan gerai baru.

PT Midi Utama Indonesia Tbk. awalnya didirikan dengan nama PT Midimart Utama dan beroperasi secara komersial pada 31 Juli 2007. 

Profil PT Midi Utama Indonesia