Laporan Keuangan Perusahaan

profil perusahaan

MITI

Mitra Investindo Tbk

<h2 id="isPasted">Tentang Perusahaan</h2>PT Mitra Investindo Tbk. (MITI) didirikan pada 16 September 1993 dan memulai kegiatan operasi di bidang jasa pembiayaan (multifinance) pada 1994. Lalu pada Juli 1997, perseroan mencatatkan seluruh saham-sahamnya di Bursa Efek Indonesia dengan nama PT Maharani Intifinance Tbk. atau MITI. Dalam perjalanan usaha, perseroan melakukan beberapa kali transformasi bisnis antara lain jasa penasehat keuangan pada 2000, menekuni bidang pertambangan granit selama 2006-2018 dan sektor industri migas pada 2014-2020. Pada awal 2021, kegiatan usaha utama perseroan beralih ke bidang usaha pelayaran domestik melalui akuisisi 99,81% saham PT Wasesa Line.Sejalan dengan strategi pertumbuhan perseroan untuk menjadi perusahaan total logistik melalui akuisisi perusahaan sejenis atau perusahaan lain yang memiliki sinergi dengan usaha jasa pelayaran yang ada, pada Desember 2022 perseroan menambah portofolio aset di bidang pelayaran dan bongkar muat melalui akuisisi 99% saham PT Pelayaran Karana Line (PKL) yang bergerak di bidang pelayaran dan keagenan kapal, dan akuisisi 70% saham PT Karya Abdi Luhur (KAL) yang bergerak di bidang jasa bongkar muat (stevedooring).&nbsp;Sesuai dengan Perubahan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan terakhir, ruang lingkup kegiatan perseroan bergerak di bidang ppertambangan, pembangunan (pemborongan), perdagangan dan jasa. Saat ini, perseroan bergerak di bidang jasa pelayaran, pengelolaan dan keagenan kapal serta bongkar muat melalui penyertaan pada perusahaan anak.<h2>Strategi</h2>Dalam mewujudkan visi perseroan sebagai perusahaan pelayaran dan total logistik terpadu, baik melalui strategi pertumbuhan organik maupun anorganik, perseroan berkomitmen untuk terus melakukan upaya peningkatan kinerja dan menjamin keberlangsungan usaha, yang pada akhirnya dapat meningkatkan shareholder value bagi Pemegang Saham dan para Pemangku Kepentingan.Sebagai bagian dari peta jalan integrasi bisnis pelayaran dan total logistik serta ekspansi bisnis yang telah direncanakan pascatransformasi usaha perseroan menjadi perusahaan pelayaran melalui akuisisi PT Wasesa Line pada Januari 2021, pada penghujung 2022, perseroan berhasil merampungkan akuisisi 99% saham PT Pelayaran Karana Line (PKL) yang bergerak di bidang jasa pelayaran dan 70% saham PT Karya Abdi Luhur (KAL) yang bergerak di bidang logistik bongkar muat. Capaian ini tidak terlepas dari komitmen dukungan berkelanjutan dari Pemegang Saham Utama Perseroan, yakni PT Prime Asia Capital (PAC) bersama dengan PT Inti Bina Utama (IBU) sebagai pengendali baru.Perseroan yang telah memberikan amanah kepada manajemen untuk mengintegrasikan kegiatan pelayaran dan logistik ke dalam perseroan sebagai induk dari entitas anak. Integrasi bisnis ini menjadi dasar sinergi bagi pertumbuhan kinerja perseroan pada tahun-tahun selanjutnya, dengan berbekal penguatan struktur permodalan dan aset pasca akuisisi, manajemen kunci entitas anak yang handal di bidang shipping&nbsp;dan logistik serta jejaring bisnis yang kuat. Di samping perseroan terus berkomitmen meningkatkan pertumbuhan secara anorganik melalui akuisisi, penyertaan atau partnership dalam mengembangkan jasa pergudangan, trucking, forwarding&nbsp;and jasa pendukung lainnya dan untuk dapat diintegrasikan dengan kegiatan usaha saat ini.<h2>Kinerja</h2>Berdasarkan data kinerja keuangan yang dirilis perseroan, per Juni 2023 perusahaan mampu mencetak pendapatan senilai Rp166,99 miliar. Adapun jika dibandingkan dengan periode serupa pada 2022, perusahaan dengan kode MITI ini mencatat kenaikan pendapatan yang mencapai 184,92% dari nilai sebelumnya Rp58,61 miliar. Sejalan dengan hal tersebut, laba bersih perseroan ikut terkerek hingga 288,37% (yoy) dari Rp6,44 miliar menjadi sebesar Rp25,02 miliar.Sementara itu, aset yang dimiliki perusahaan terpantau meningkat 1,07% menjadi Rp480,09 miliar pada Juni 2023 dibandingkan sebelumnya yang senilai Rp475,03 miliar per akhir Desember 2022. Pada periode yang sama, ekuitas perusahaan tercatat mengalami pertumbuhan 7,35% menjadi sebesar Rp287,74 miliar dibandingkan semula yang mencatatkan ekuitas sebesar Rp268,03 miliar.<h2>Prospek</h2>Prospek usaha perseroan saat ini tergantung pada pencapaian kinerja&nbsp;entitas anak yang mengoperasikan dan menyewakan kapal milik sendiri&nbsp;maupun kapal milik&nbsp;pihak&nbsp;ketiga, yang sebagian besar melayani produksi&nbsp;minyak lepas pantai.&nbsp;Oleh karena itu,&nbsp;industri migas, khususnya kegiatan&nbsp;produksi migas menjadi faktor penentu prospek dan tantangan usaha&nbsp;perseroan dalam segmen usaha pelayaran dan keagenan.&nbsp;Sedangkan untuk segmen usaha bongkar muat bersandar&nbsp;pada kinerja dan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dan&nbsp;pertumbuhan perdagangan ekspor impor.Perseroan optimistis prospek usaha dan pertumbuhan kinerja perseroan ke depan menunjukkan trend yang positif melihat peluang kebutuhan armada kapal penunjang produksi minyak lepas pantai (offshore) tetap tinggi untuk menjaga eksisting produksi sekitar 660.000 barel per hari (BOPD) dan target peningkatan produksi secara bertahap mencapai 1 juta barel per hari pada 2030 mendatang.Merespon prospek dan peluang usaha tersebut, kedua entitas anak perseroan yang bergerak di bidang pelayaran telah mengembangkan jasa layanan sewa kapal (vessel chartering) yang memfasilitasi dan melayani kontrak sewa kapal milik pihak ketiga. Perseroan juga menargetkan penambahan belanja modal untuk peremajaan dan meningkatkan produktivitas bongkar muat dalam merespon peluang pertumbuhan kinerja ekspor impor Indonesia pada masa mendatang.

PT Mitra Investindo Tbk. (MITI) didirikan pada 16 September 1993 dan memulai kegiatan operasi di bidang jasa pembiayaan (Multifinance) pada 1994. 

Profil PT Mitra Investindo Tbk. (MITI)

Tentang Perusahaan

Tags