Laporan Keuangan Perusahaan

profil perusahaan

IATA

Batu bara

<h2 id="isPasted"><strong>Tentang Perusahaan</strong></h2><p>PT MNC Energy Investments Tbk. (IATA) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang usaha investasi yang berfokus pada sektor energi, khususnya batu bara. Berdiri pada 10 September 1968 dengan nama PT Indonesia Air Transport yang sebelumnya memiliki kegiatan usaha pengangkutan udara niaga dan jasa angkutan udara. Pada 13 September 2006, perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana (IPO) dan menjadi perusahaan publik dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Perseroan telah melakukan perubahan besar dengan mengubah kegiatan usaha utamanya dari perusahaan pengangkutan udara niaga dan jasa angkutan udara, menjadi bidang investasi dan perusahaan induk, khususnya di sektor energi yang merupakan bidang usaha utama perseroan.</p><p>Perseroan juga telah mengambil alih 99,33% saham PT Bhakti Coal Resources dari PT MNC Asia Holding Tbk. BCR merupakan perusahaan induk dari delapan perusahaan batu bara dengan Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. The Company menerbitkan surat utang kepada PT MNC Asia Holding Tbk. untuk proses pengambil alihan BCR. Lalu pada 2022, perseroan menyelesaikan HMETD untuk mengubah bisnis utamanya dari angkutan udara niaga dan jasa pengangkutan udara menjadi perusahaan investasi yang berfokus pada sektor energi, khususnya batu bara.&nbsp;</p><p>Langkah ini terbukti menjadi keputusan terbaik yang diambil perseroan sebagaimana terlihat dari hasil yang luar biasa dari kinerja operasional dan keuangan sepanjang tahun. Setelah berakhirnya periode HMETD PT MNC Asia Holding Tbk. (BHIT) resmi memiliki 11,13 miliar lembar saham atau setara dengan 44,09% perseroan. Aksi korporasi tersebut dilakukan untuk melunasi surat sanggup IATA yang diterbitkan kepada BHIT, dalam rangka pengambil alihan BCR.</p><h2><strong>Strategi</strong></h2><p>Manajemen yang kuat merupakan kunci kesuksesan. Perseroan mengadopsi pendekatan kepemimpinan yang tidak hanya konsisten melaksanakan strategi bisnis, namun sigap bereaksi terhadap perubahan dan perkembangan. Dengan pengalaman industri yang matang, tim manajemen terus membangun nilai berkelanjutan untuk memastikan penerapan strategi secara efektif. Mengutamakan kepentingan jangka pendek dan jangka panjang bagi para pemegang saham dan pemangku kepentingan, fokus strategi dan kebijakan strategis perseroan adalah sebagai berikut:</p><ol><li>Meningkatkan produksi batu bara menjadi 7 juta MT dan memenuhi ketentuan permintaan domestik (DMO) yang ditetapkan pemerintah.</li><li>Mengoperasikan lebih banyak IUP dan mendorong hilirisasi batu bara untuk nilai tambah serta mempertahankan kinerja bisnis.</li><li>Mentransformasi bisnis agar berkelanjutan dan menangkap peluang lebih mengembangkan perseroan di luar batu bara.</li></ol><h2><strong>Kinerja</strong></h2><p>Berdasarkan data kinerja keuangan yang dirilis perseroan, pada Juni 2023 perusahaan mampu mencetak pendapatan usaha senilai US$100,54 juta. Nilai tersebut meningkat hingga 20,19% dari raihan periode serupa pada 2022 yang sebesar US$83,65 juta. Sejalan dengan hal tersebut, laba bersih yang dikantongi perseroan pun menanjak dari US$19,15 juta menjadi sebesar US$22,26 juta atau sebesar 16,22% secara tahunan.</p><p>Sementara itu, aset yang dimiliki perusahaan tercatat bertumbuh 20,91% menjadi US$217,99 juta pada Juni 2023 dibandingkan sebelumnya yang senilai US$180,29 juta per akhir Desember 2022. Pada periode yang sama, ekuitas perusahaan terpantau naik 34,36% menjadi sebesar US$101,07 juta dibandingkan sebelumnya yang senilai US$75,22 juta.</p><h2><strong>P</strong><strong>rospek</strong></h2><p>Batu bara dinilai oleh Pemerintah sebagai hal yang berpengaruh dalam bidang pembangunan dan perekonomian. Oleh karena itu, untuk meningkatkan perekonomian negara diterbitkan kebijakan Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2022 tentang Perlakuan Perpajakan dan atau Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di Bidang Usaha Pertambangan Batu Bara. Peraturan ini dikhususkan kepada pemegang Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) yang akan dikenakan tarif berjenjang sesuai Harga Batu Bara Acuan (HBA). &nbsp;Menurut Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), tarif berjenjang tersebut bertujuan untuk menjaga stabilitas keekonomian kegiatan pertambangan.</p><p>Indonesia membukukan kinerja ekspor yang kuat, didukung kenaikan harga komoditas dan peningkatan produksi industri. Sementara India dan Cina terus menjadi pasar ekspor utama Indonesia untuk batu bara. Indonesia semakin mampu memasok UE, mengisi celah yang akibat larangan UE atas impor batu bara Rusia. Hingga akhir 2023, produksi batu bara perseroan diperkirakan akan melebihi 7 juta MT, naik lebih dari 65% mengingat tambahan IUP yang akan beroperasi tahun ini. Angka tersebut akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya IUP yang dioperasikan dan kemampuan perseroan mendapatkan kontrak pembelian batu bara.</p>

PT MNC Energy Investments Tbk. (IATA) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang usaha investasi yang berfokus pada sektor energi, khususnya batu bara. Berdiri pada 10 September 1968 dengan nama PT Indonesia Air Transport.

Profil PT MNC Energy Investments Tbk. (IATA)

Tentang Perusahaan