Majalah 100 Excellent Growth-Company Ranks 2020

agribisnis

profil perusahaan

SGRO

arsip

Tentang PerusahaanPT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) didirikan dengan nama PT Selapan Jaya pada 07 Juni 1993. Pada 2007, nama perusahaan mengalami perubahan menjadi PT Sampoerna Agro Tbk.&nbsp;Pada saat ini, perusahaan bergerak dalam bidang produksi untuk menghasilkan produk sawit, benih unggul sawit, karet, dan sagu. Perusahaan memiliki delapan pabrik kelapa sawit (PKS).Dari jumlah itu, lima pabrik berada di daerah Sumatera dengan kapasitas produksi 380 ton tandan buah segar (TBS). Sedangkan, tiga pabrik di Kalimantan berkapasitas produksi 135 ton TBS.&nbsp;Perusahaan juga melakukan diversifikasi portofolio dengan merambah industri sagu dengan lahan tertanam 12.781 hektare (ha) pada 2020. SGRO juga mengembangkan hutan konsesinya dengan tanaman karet seluas 21,05 ha.Perusahaan telah mendapatkan sertifikasi Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO), International Sustainability &amp; Carbon Certification (ISCC), dan Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) sebagai upaya pemenuhan praktik-praktik pengelolaan perkebunan terbaik. StrategiDi tengah tren kenaikan harga komoditas sawit, perusahaan berupaya untuk menjaga tingkat produksinya dengan mendiversifikasi produksi secara geografis. Selain itu, SGRO terus menggarap ekspansi produksi di Kalimantan dalam rangka meredam fluktuasi produksi. Ini bertujuan menjaga arus kas SGRO agar tetap stabil.Perusahaan meningkatkan skala efisiensi bisnis melalui usaha intensifikasi yang terlihat dari peningkatan hasil produktivitas pabrik dan perkebunan. Dari aspek pemasaran, perusahaan menitikberatkan kepada aspek kualitas produk, tenaga penjualan, dan layanan pelanggan. KinerjaSGRO berhasil mencetak kenaikan laba bersih yang fantastis sebesar 2.767,64% (yoy) dari Rp17,77 miliar menjadi Rp509,67 miliar pada kuartal III/2021. Kenaikan ini ditopang oleh penjualan perusahaan yang mengalami pertumbuhan 73,02% (yoy) dari Rp2,26 triliun menjadi Rp3,91 triliun.&nbsp;Hal tersebut tidak terlepas dari harga jual rata-rata serta volume penjualan CPO dan inti sawit yang mengalami peningkatan pada kuartal III/2021.Adapun, total aset dan ekuitas perusahaan juga mengalami pertumbuhan. Rinciannya, total aset yang dimiliki perusahaan naik 1,85% (yoy) menjadi sebesar Rp9,76 triliun. Kemudian, total ekuitas SGRO meningkat 2,56% (yoy) dari Rp4,18 triliun menjadi Rp4,29 triliun. ProspekPermintaan minyak sawit diyakini masih akan terus menguat. Asumsi ini berlandaskan dua faktor, yaitu peningkatan populasi dunia dan areal lahan yang dapat ditanami semakin menyusut.&nbsp;Kebutuhan minyak sawit pun diperkirakan terus meningkat menuju 310 juta ton pada 2050. Ke depannya, perusahaan akan ekspansi ke sektor hilir sawit seperti bahan bakar biodiesel dan bahan bakar nabati atau FAME (Fatty Acid Methyl Ester).Pelonggaran pembatasan sosial di negara-negara konsumen minyak nabati seperti China dan kebijakan pengurangan pajak impor dari India berpotensi memicu peningkatan permintaan terhadap sawit pada 2022. Selain itu, jumlah pasokan minyak sawit pun masih terbatas akibat panen yang rendah di Malaysia. Oleh karena itu, perusahaan berpeluang untuk terus bermanuver di pasar guna menjaga stabilitas kinerja perusahaan.

PT Sampoerna Agro Tbk. didirikan pada 07 Juni 1993. Perusahaan ini memiliki kode saham SGRO dan bergerak dalam bidang produksi untuk menghasilkan produk sawit, benih unggul sawit, karet, dan sagu.

Profil PT Sampoerna Agro Tbk.