Laporan Keuangan Perusahaan

profil perusahaan

SCCO

<h2 id="isPasted"><strong>Tentang Perusahaan</strong></h2><p>PT Supreme Cable Manufacturing &amp; Commerce Tbk. (SCCO) atau PT SUCACO&nbsp;didirikan pada 9 November 1970.&nbsp;Perseroan&nbsp;bergerak&nbsp;dalam bidang industri kabel.&nbsp;SCCO&nbsp;Memulai produksi komersialnya&nbsp;pada 2 Oktober 1972 dengan dukungan teknis dari&nbsp;Furukawa Electric Co., Ltd. Tokyo, Jepang. Pada&nbsp;20 Juli&nbsp;1982,&nbsp;perseroan telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek&nbsp;Indonesia.&nbsp;Penyertaan saham&nbsp;perseroan pada beberapa perusahaan antara lain PT Tembaga&nbsp;Mulia Semanan Tbk, PT Setia Pratama Lestari Pelletizing dan PT&nbsp;Supreme Decoluxe.</p><p>Telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 4305 tanggal 23 September 1997; Akta No.32 tanggal 25 September 2006 yang dibuat di hadapan Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., mengenai perubahan nama perseroan dari semula bernama PT Supreme Cable Manufacturing Corporation Tbk. (SUCACO) menjadi PT Supreme Cable Manufacturing &amp; Commerce Tbk (PT SUCACO Tbk).</p><h2><strong>Strategi</strong></h2><p>Strategi dan kebijakan strategis perseroan dibuat untuk mencapai visi dan misi perseroan. Manajemen menyusun strategi dalam bentuk program-program yang berisi langkah-langkah prioritas yang harus dilakukan untuk mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan. Dari strategi yang ditetapkan, kemudian diturunkan dalam kebijakan-kebijakan strategis berupa rumusan kerangka kerja untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan operasional dan mengantisipasi risiko-risiko yang ada.</p><p>Perseroan meneruskan penerapan kebijakan-kebijakan strategis seperti penanganan pengadaan bahan baku utama yang lebih baik dan efisiensi di segala bidang. Namun, persaingan usaha yang sangat ketat dan semakin diperburuk oleh dampak dari berbagai krisis yang melanda dunia telah berdampak negatif pada laba bruto.</p><h2><strong>Kinerja</strong></h2><p>Berdasarkan data kinerja keuangan yang dirilis perseroan, per Juni 2023 perusahaan mampu mencetak pendapatan senilai Rp3,01 triliun. Nilai tersebut menyusut 4,43% dari raihan periode serupa pada 2022 yang sebesar Rp3,15 triliun. Meski penjualan menurun, laba bersih perseroan terpantau mengalami kenaikan mencapai 22,87% secara tahunan menjadi Rp133,08 miliar dari sebelumnya yang sebesar Rp108,31 miliar.</p><p>Sementara itu, aset yang dimiliki perusahaan tercatat masih bertumbuh 6,94% menjadi Rp5,48 triliun per Juni 2023 dibandingkan sebelumnya yang senilai Rp5,13 triliun per akhir Desember 2022. Pada periode yang sama, ekuitas perusahaan terpantau meningkat 2,81% menjadi sebesar Rp4,88 triliun dibandingkan sebelumnya yang senilai Rp4,74 triliun.</p><h2><strong>P</strong><strong>rospek</strong></h2><p>Ekonomi global hingga akhir 2023 diperkirakan tumbuh sekitar 2,6%, lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi pada 2022 yang sebesar 3,0%, dengan risiko terjadinya resesi di beberapa negara termasuk Amerika Serikat dan Eropa. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan tetap berada di kisaran 4,5% - 5,3%.&nbsp;</p><p>Proses pemulihan ekonomi domestik diproyeksikan akan terus berlangsung pada 2023 ditopang oleh berlanjutnya perbaikan permintaan di dalam negeri serta kinerja ekspor yang tetap positif. Seiring dengan pemulihan perekonomian Indonesia, permintaan kabel listrik oleh PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN) diproyeksikan akan meningkat pada 2023 dan masa mendatang. Selain itu, permintaan kabel dari sektor non-PLN yang mencakup swasta dan proyek, diperkirakan akan cukup banyak pada 2023 dan tahun-tahun yang akan datang.</p>

PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk. (SCCO) atau PT SUCACO didirikan pada 9 November 1970.

Profil PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk. (SCCO)

Tentang Perusahaan