Laporan Keuangan Perusahaan

profil perusahaan

TELE

Tentang PerusahaanPT Tiphone Mobile Indonesia Tbk. didirikan berdasarkan Akta No. 62 tanggal 25 Juni 2008. Perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan mencatatkan saham pada tanggal 12 Januari 2012 dengan kode saham TELE.&nbsp;Perusahaan memiliki ruang lingkup kegiatan, antara lain perdagangan telepon seluler dan aksesori, perdagangan voucher isi ulang pulsa telepon seluler, perdagangan kartu telepon prabayar dan pascabayar, pengadaan jasa konten telepon seluler, dan pengadaan jasa reparasi telepon seluler.Pada perjalanannya, perusahaan telah mengakuisisi beberapa perusahaan di antaranya PT Excel Utama Indonesia dan PT Telesindo Shop pada 2011 serta PT Mitra Telekomunikasi Seluler Indonesia, PT Poin Multi Media Nusantara, dan PT Perdana Mulia Makmur pada tahun 2013.&nbsp;Kemudian, PT PINS Indonesia yang merupakan anak perusahaan Telkom Group telah menjadi salah satu pemegang saham perusahaan tahun 2014. Dengan masuknya PT PINS Indonesia, perusahaan lebih berfokus dalam pendistribusian produk-produk Telkom Group, khususnya Telkomsel. StrategiBeberapa strategi yang terus dijalankan perusahaan, antara lain pengembangan sumber daya, membangun kesisteman dan ketatalaksanaan, dan penerapan sistem informasi untuk menunjang bisnis secara menyeluruh. Perusahaan mengembangkan strategi dengan melakukan sinergi dengan menjalin kerja sama dengan para mitra, baik operator seluler, vendor, serta retailer untuk mendapatkan kembali kepercayaan dari pelanggan maupun para pemegang saham.Perusahaan juga fokus pada pengelolaan jaringan distribusi melalui gerai modern yang biaya distribusinya lebih rendah. Dengan demikian, perseroan mampu mendongkrak margin yang diperoleh perusahaan.&nbsp; KinerjaPada 2021, TELE membukukan pendapatan sebesar Rp1,77 triliun atau turun 58% dibandingkan setahun sebelumnya yang mencapai Rp 4,20 triliun. Penurunan pendapatan tersebut disebabkan turunnya pemasukan dari segmen voucher dan kartu perdana maupun telepon seluler.&nbsp;Namun, perusahaan mampu memperkecil kerugian dari Rp2,57 triliun menjadi Rp114,9 miliar pada 2021. Lalu, total aset perusahaan tercatat sebesar Rp225,9 miliar atau turun 31% (yoy) dari sebelumnya Rp325,5 miliar.&nbsp;Penurunan tersebut terutama disebabkan turunnya aset lancar perusahaan. Sementara itu, perusahaan masih mengalami defisiensi modal sebesar Rp4,25 triliun, naik 3% dibandingkan tahun 2020 yang sebesar Rp 4,15 triliun akibat turunnya aset perusahaan. ProspekDengan mulai beroperasinya teknologi seluler 5G, layanan data diyakini akan meningkat. Telkomsel, misalnya, akan secara bertahap melakukan upgrade&nbsp;layanan 3G ke 4G/LTE di 504 kabupaten dan kota seluruh Indonesia sampai dengan akhir tahun, sehingga layanan internet kecepatan tinggi akan semakin menjangkau pelosok Indonesia.Semakin meluasnya layanan data kecepatan tinggi Telkomsel, perusahaan sebagai salah satu distributor juga akan mendapatkan peluang untuk meningkatkan kinerja operasional maupun finansialnya. Alhasil, perseroan dapat memberikan kinerja yang positif pada 2022.

PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk. didirikan berdasarkan Akta No. 62 tanggal 25 Juni 2008. Perusahaan memiliki ruang lingkup kegiatan, antara lain perdagangan telepon seluler dan aksesori, perdagangan voucher isi ulang pulsa telepon seluler, perdagangan kartu telepon prabayar dan pascabayar, pengadaan jasa konten telepon seluler, dan pengadaan jasa reparasi telepon seluler.

Profil PT Tiphone Mobile Indonesia

Tags