Laporan Keuangan Perusahaan

profil perusahaan

WEGE

<h2 id="isPasted">Tentang Perusahaan</h2>PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk.&nbsp;(WEGE) didirikan berdasarkan Akta&nbsp;Pendirian Perseroan Terbatas No. 43 tanggal 24 Oktober&nbsp;2008, yang dibuat di hadapan Imas Fatimah, S.H., Notaris di&nbsp;Jakarta yang telah memperoleh pengesahan Menkumham&nbsp;sesuai dengan Surat Keputusan Nomor: AHU-92223.AH.01.01&nbsp;tanggal 1 Desember 2008.&nbsp;Perusahaan bergerak di bidang jasa konstruksi bangunan gedung, investasi dan konsesi serta industri (Pracetak dan Modular).Pada 2017, perusahaan berekspansi melalui pelaksanaan penawaran umum perdana sejumlah 2,87 miliar saham biasa kepada masyarakat dan telah dinyatakan efektif sesuai dengan Surat Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan No.S-444/D.04/2017 tanggal 20 November 2017. Seiring dengan hal tersebut, pada 22 Agustus 2017 nama perusahaan berubah menjadi PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk. Kemudian Perusahaan mencatatkan sahamnya dan resmi menjadi perusahaan publik pada 30 November 2017.Seiring dengan berjalannya waktu, pada 2022 WEGE menjadi kontraktor pertama yang menyelesaikan konstruksi bangunan perdana di Ibu Kota Nusantara (IKN) dan menyelesaikan 22 tower proyek Hunian Pekerja Konstruksi (HPK) yang berkapasitas tampung hingga 16.608 tenaga kerja. Proyek ini dibangun dengan menggunakan teknologi modular, hanya dalam waktu 145 hari.<h2>Strategi</h2>Perusahaan melaksanakan kegiatan usahanya dengan menerapkan strategi yang disesuaikan dengan lini bisnisnya, antara lain :1. Jasa Konstruksi Bangunan GedungPerusahaan menerapkan konsep bangunan gedung terintegrasi diawali dengan bisnis inti yaitu konstruksi bangunan gedung dengan strategi Total Solution Service menyediakan layanan end-to-end mulai penyedia jasa konstruksi gedung yang mencakup jasa studi kelayakan, perencanaan, perancangan, konstruksi, Operation and Maintenance dan pendanaan, dengan jenis pekerjaan berupa pekerjaan fondasi, struktur, MEP (Mechanical, Electrical and Plumbing), lighting, arsitektur, interior, lansekap dan sebagainya.2. Konstruksi OffsiteUntuk mendukung bisnis inti di bidang konstruksi, perusahaan memiliki strategi backward offsite construction&nbsp;dengan kegiatan usaha yang mencakup pracetak gedung melalui anak perusahaan Wika Pracetak Gedung (WPG) dan modular menjadi Divisi Modular dan Konsesi pada 2020. Implementasi offsite construction&nbsp;merupakan bagian dari pengembangan usaha ke arah backward.3. Investasi dan KonsesiBusiness Stream konsesi merupakan hasil pengembangan ke arah forward dari eksisting Business Stream jasa konstruksi dalam rangka menjamin terciptanya strategi keberlanjutan perusahaan untuk lebih mendekatkan kepada customer&nbsp;akhir. Sebagian besar bisnis konsesi melakukan proses pengkreasian nilai tambah melalui transformasi digital khususnya pada aspek bisnis model baru.<h2>Kinerja</h2>Sepanjang kuartal I/2023, perseroan mencatatkan pendapatan senilai Rp727,42 miliar atau mengalami peningkatan sebesar 54,65% dibandingkan periode serupa pada 2022 yang senilai Rp470,36 miliar. Meski demikian, laba bersih perseroan terpantau menurun hingga 65,59% (yoy) dari sebelumnya Rp29,51 miliar menjadi Rp10,15 miliar.Sementara aset perusahaan terpantau mengalami kenaikan 3,75% menjadi Rp5,63 triliun pada akhir Maret 2023 dari semula yang sebesar Rp5,42 triliun pada Desember 2022. Pada periode serupa, ekuitas perusahaan meningkat 0,4% dari sebelumnya Rp2,54 triliun menjadi sebesar Rp2,55 triliun.<h2>Prospek</h2>Di tengah situasi ketidakpastian ekonomi yang kian meningkat, pasar konstruksi Indonesia diperkirakan masih akan melaju secara positif. Performa ini diprediksi akan didorong tiga penggerak utama, mulai dari residensial, infrastruktur, hingga industrial. Proyek infrastruktur diprediksi akan kembali menjadi panglima penggerak ekonomi 2023.&nbsp;Tahun berikutnya atau setahun menjelang pemilihan umum 2024, pemerintah menyiapkan anggaran jumbo untuk proyek infrastruktur. Sebagai gambaran, tahun 2023 pemerintah merancang anggaran proyek infrastruktur hingga senilai Rp402 triliun. Nilai tersebut naik 9,89% ketimbang alokasi dana infrastruktur di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 yang senilai Rp365,8 triliun. Adapun salah satu pendorong kenaikan anggaran proyek infrastruktur tahun 2023 adalah alokasi dana proyek Ibu Kota Negara (IKN) yang senilai Rp27 triliun hingga Rp30 triliun.

PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk. (WEGE) didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 43 tanggal 24 Oktober 2008.

Profil PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk. (WEGE)

Tentang Perusahaan