Airlangga Hartarto menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia periode 2019-2024. Pria kelahiran Surabaya, 1 Oktober 1962 tersebut merupakan anak dari pasangan Hartarto Sastrosoenarto dan R. Hartini Soekardi.
Ayahnya pernah menjabat sebagai Menteri Perindustrian Kabinet Pembangunan IV (1983-1988) dan Kabinet Pembangunan V (1988-1993), Menteri Koordinator bidang Produksi dan Distribusi pada Kabinet Pembangunan VI (1993-1998), serta Menteri Koordinator Pengawasan, Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara (1998). Sementara, ibunya adalah anak dari Didi Sukardi, tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia pada masa Revolusi Nasional.
Airlangga menempuh pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMA Kolese Kanisius dan lulus pada 1981. Dia kemudian melanjutkan pendidikan sarjananya dengan jurusan Teknik Mesin ke Universitas Gadjah Mada (UGM) dan lulus pada 1987.
Selepas sarjana, Airlangga bersekolah manajemen tanpa gelar atau Advanded Management Program di Wharton School, University of Pennsylvania, Philadelphia, Amerika Serikat dan selesai pada 1993. Kemudian, dia pindah ke Australia untuk menempuh pendidikan magister di dua tempat berbeda yakni Master of Business Administration (MBA) di Monash University dan lulus pada 1996, serta Master of Management Technology (MMT) di University of Melbourne dan selesai pada 1997.
Sepulangnya dari Australia, Airlangga diangkat sebagai Presiden Komisaris PT Fajar Suraya Wisesa Tbk pada 1987. Dia kemudian menjadi Presiden Komisaris PT Ciptadana Sekuritas pada 1994.
Pada tahun yang sama, Dia juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Bisma Narendara. Selanjutnya, dia diberikan amanah dengan jabatan Presiden Direktur PT Sorini Corporation Tbk pada 2004.
Airlangga mulai masuk dunia politik melalui Partai Golongan Karya (Golkar). Dia diangkat sebagai anggota Pokja OKK Partai Golkar pada 2003.
Pada tahun yang sama, Airlangga menjabat sebagai Bendara Balitbang Partai Golkar. Lalu, dia pun menjadi Wakil Bendara DPP Partai Golkar selama 2004-2009.
Selanjutnya, dia diangkat menjadi Ketua Usaha Kecil dan Menengah DPP Partai Golkar pada 2011-2014. Pada pemilu 2004, Airlangga mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI).
Airlangga berhasil menjadi anggota DPR RI dari daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat V. Dia pun duduk di Komisi VII yang berfokus pada energi, sumber daya mineral, riset, teknologi, dan lingkungan hidup periode 2004-2009.
Airlangga kembali berhasil menjadi wakil rakyat di Senayan periode 2009-2014. Dia kemudian menjadi Ketua Komisi VI DPR RI dengan ruang lingkup di bidang perdagngan, koperasi usaha kecil menengah, Badan Usaha Millik Negara (BUMN), investasi, dan standarisasi nasional.
Pada 2014, Airlangga menduduki kembali kursi DPR RI. Dia kemudian menjabat sebagai anggota Komisi XI dengan bidang keuangan, perencanaan pembangunan nasional, dan perbankan.
Namun, Airlangga tidak menyelesaikan masa jabatannya sebagai anggota DPR RI. Hal tersebut disebabkan Airlangga diberi mandat oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjabat sebagai Menteri Perindustrian pada 2016-2019.
Pada 13 Desember 2017, Airlangga terpilih menjadi Ketua Umum Partai Golkar. Dia terpilih secara aklamasi untuk menggantikan posisi Aziz Syamsuddin yang mengundurkan diri.
Selanjutnya, Airlangga kembali terpilih menjadi Ketua Umum Partai Golkar. Periode 2019-2024 Dia berhasil mengumpulkan 559 pemilik suara dari Musyawarah Nasional Partai.
Pada masa pemerintahan Presiden Jokowi kedua, Airlangga dilantik sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) periode masa jabatan 2019-2024.
Selama menjabat sebagai Menko Perekonomian, Airlangga ditunjuk menjadi Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Dia melakukan koordinasi dalam pengadaan hingga pelaksananan vaksin Covid-19.