Marthinus Hukom resmi dilantik sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional oleh Presiden Joko Widodo pada 8 Desember 2023. Pria kelahiran Maluku, 30 Januari 1969 tersebut merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) pada 1991 dan Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) PTIK pada 2001.
Menurut rekam jejaknya, Marthinus pernah menjabat sebagai Penyidik Bidang Investigasi Densus 88 Anti Teror Polri pada 2001. Pada tahun yang sama, dia menjadi Kepala Tim Anti Teror Bom Polda Metro Jaya hingga 2002.
Setelahnya, Marthinus sebagai Analis Intelijen Satgas Anti Teror Polri selama 2002-2015. Sembari bekerja, dia berhasil menyelesaikan Sekolah Staf dan Pimpinan Lemdiklat Polri pada 2005, Intelligence Analyst Course di Filipina pada 2008, dan Major Case Management Course di Filipina pada 2008.
Selain menjadi analisis, Marthinus juga dipercaya sebagai Kelompok Ahli Bidang Intelijen Badan Narkotika Nasional pada 2010-2012 dan Kepala Bidang Intelijen Densus 88 Anti Teror Polri pada 2010-2015. Kemudian, dia diangkat menjadi Wakil Kepala Kepala Detasemen Khusus (Wakadensus) 88 Anti Teror Polri selama 2015-2016.
Selama menjabat densus, Marthinus termasuk dalam tim operasi penangkapan Ali Imron, teroris pelaku pengeboman Bali 2002 serta Imam Samudra alias Abdul Aziz, teroris pelaku pengeboman Malam Natal 2000 dan Bali 2002.
Karier militernya melesat, Marthinus diamanahkan menjadi Direktur Penegakan Hukum Kedeputian Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Indonesia (BNPT) hingga 2018. Pada tahun yang sama, dia berhasil menyelesaikan pendidikan magister bidang kajian strategi intelijen di Universitas Indonesia.
Tidak berselang lama, Marthinus kembali menduduki jabatan sebagai Wakil Kepala Kepala Detasemen Khusus (Wakadensus) 88 Anti Teror Polri pada 2018-2020. Lalu, dia dipercaya menerima jabatan sebagai Kepala Detasemen Khusus (Kadensus) 88 Antiteror Polri pada 2020-2023.
Pada 8 Desember 2023, Presiden Joko Widodo melantik Marthinus sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Indonesia. Pelantikan tersebut berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 182/TPA Tahun 2023 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan dari dan dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Utama di Lingkungan Badan Narkotika Nasional.