Tingkat kelahiran merupakan salah satu indikator untuk mengukur pertumbuhan penduduk di sebuah negara. Hal itu didasarkan kepada jumlah kelahiran hidup per 1.000 orang dalam suatu populasi selama periode waktu tertentu, biasanya satu tahun.
Tingkat kelahiran yang tinggi dapat berbahaya karena menyebabkan overpopulasi. Hal tersebut lebih lanjut dapat menghambat pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Berdasarkan data Badan Intelijen Pusat (CIA) Amerika Serikat, ada sejumlah negara yang memiliki tingkat kelahiran sangat tinggi. Mayoritas negara tersebut berada di Afrika.
Niger menempati posisi pertama dengan estimasi tingkat kelahiran mencapai 47,08 per 1.000 penduduk pada 2022. Artinya, terdapat 47 kelahiran setiap 1.000 penduduk di Niger.
Setelahnya ada Angola dengan estimasi tingkat kelahiran sebesar 41,8 per 1.000 penduduk. Kemudian, tingkat kelahiran per 1.000 penduduk di Benin dan Mali diprediksi masing-masing sebesar 41,15 dan 41,07.
Tingkat kelahiran di Uganda diperkirakan sebesar 40,94 per 1.000 penduduk. Ada pula Chad dengan estimasi tingkat kelahiran sebesar 40,45 per 1.000 penduduk.
Republik Demokratik Kongo diperkirakan memiliki tingkat kelahiran sebesar 40,08 per 1.000 penduduk pada tahun ini. Posisi kedelapan ditempati oleh Somalia dengan estimasi tingkat kelahiran sebesar 37,98 per 1.000 penduduk.
Adapun, tingkat kelahiran Indonesia diperkirakan sebesar 15,32 per 1.000 penduduk pada tahun ini. Angka tersebut menempatkan Indoensia di urutan ke-122 dari 228 negara.