Indonesia tengah mengalami perubahan demografi yang cepat. Ini karena jumlah penduduk usia produktif berusia 15-64 tahun di Indonesia terus meningkat dan diperkirakan mencapai puncaknya pada 2050.
Berdasarkan proyeksi Badan Pusat Statistik (BPS) dengan skenario tren, jumlah penduduk Indonesia mencapai 328,93 juta jiwa pada 2050. Jumlah ini meningkat hingga 22,02% dibandingkan pada hasil Sensus Penduduk 2020 (SP2020) yang sebanyak 269,58 juta jiwa.
Berdasarkan jenis kelaminnya, penduduk perempuan lebih mendominasi dengan proyeksi sebanyak 165,41 juta jiwa pada 2050. Sementara, jumlah penduduk laki-laki diperkirakan mencapai 163,52 juta jiwa pada tahun tersebut.
Menurut usianya, proporsi penduduk kelompok usia 15-64 tahun diproyeksi mendominasi hingga 64,88% dari total populasi pada 2050. Sebanyak 19,09% populasi Indonesia berusia 0-14 tahun. Sementara, 16,03% penduduk tanah air berusia 65 tahun ke atas.
Jumlah kematian penduduk Indonesia diproyeksikan sebesar 3,39 juta jiwa pada 2050. Sementara, proyeksi jumlah kelahiran penduduk Indonesia sebanyak 4,2 juta jiwa.
Lebih lanjut, laju pertumbuhan penduduk Indonesia pada periode 2020–2025 sebesar 1,08% dengan skenario tren. Namun, pertumbuhannya secara bertahap melambat menjadi 0,57% pada periode 2035–2040 dan 0,30% pada periode 2045–2050.
Sebagai informasi, BPS menghitung proyeksi penduduk menggunakan beberapa asumsi, seperti kelahiran dengan indikator total fertility rate (TFR), kematian dengan indikator infant mortality rate (IMR) dan umur harapan hidup (UHH) saat lahir, serta migrasi dengan indikator age-specific net migration rate (ASNMR).
(Baca: Populasi Asean Capai 679,7 Juta pada 2023, Indonesia Terbanyak)