Sudah 77 tahun berlalu sejak Soekarno membacakan teks proklamasi. Sejak itu pula, Indonesia telah meraih kemerdekaannya sebagai sebuah negara dengan wilayah yang luas dan populasi besar.

Dalam rangka memperingati hari kemerdekaan ke-77 Indonesia, DataIndonesia.id merangkum berbagai data untuk memahami Indonesia secara lebih mendalam dari sisi geografis dan demografis. Data tersebut meliputi luas wilayah, jumlah pulau, kabupaten/kota, desa/kelurahan, jumlah populasi, usia, tingkat pendidikan, pekerjaan, hingga golongan darah penduduk Indonesia.

Secara geografis, Indonesia terletak di antara 5° 54′ 08″ lintang utara (LU) hingga 11° 08′ 20″ lintang selatan (LS) dan 95°00’38“ bujur timur (BT) sampai 141°01’12“ BT. Indonesia juga dilewati garis khatulistiwa dan berada di antara Benua Asia barat laut dan Benua Australia sebelah tenggara.

Indonesia juga dikelilingi oleh Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Wilayah Indonesia terdiri dari 84% perairan dan 16% daratan.

Luas daratan Indonesia mencapai 1.916.906,77 km² dan luas lautannya 6,28 juta km². Wilayah tersebut setara jarak antara London, Inggris hingga Moskow, Rusia.

Dari 34 provinsi di Indonesia, Papua memiliki wilayah terluas di tanah air, yaitu 319.036,05 km². Jumlah tersebut setara dengan 16,64% dari total luas Indonesia.

Provinsi dengan wilayah terluas berikutnya adalah Kalimantan Tengah, yakni 153.564,5 km². Setelahnya ada Kalimantan Barat dengan luas area mencapai 147.307 km².

Kemudian, Kalimantan Timur dan Papua Barat memiliki luasan masing-masing sebesar 129.066,64 km² dan 102.955,15 km². Luas area di Sumatera Selatan sebesar 91.592,43 km².

Riau memiliki luas area mencapai 87.023,66 km². Sedangkan, Sumatera Utara memiliki luas area sebesar 72.981,23 km².

Adapun, DKI Jakarta menjadi provinsi terkecil di Indonesia. Luas areanya hanya sebesar 664,01 km² atau 480 kali lipat dari luas Papua.

Di atasnya ada Yogyakarta dengan luas area sebesar 3.133,15 km². Sementara, luas area Bali tercatat sebesar 5.780,06 km².

Selain wilayahnya yang cukup luas, Indonesia memiliki 16.766 pulau yang tersebar di berbagai penjuru. Pulau-pulau terkenal di Indonesia, antara lain Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua, kemudian sisanya adalah pulau-pulau kecil.

Papua Barat menjadi provinsi dengan pulau terbanyak di Indonesia. Tercatat ada 4.514 pulau dengan luas 102.955 km². Kepulauan Riau menempati posisi kedua dengan 2.025 pulau.

Lalu, Sulawesi Tengah tercatat memiliki 1.572 pulau. Ada sebanyak 1.337 pulau terdapat di Maluku. Maluku Utara dan Nusa Tenggara Timur masing-masing memiliki 837 pulau dan 600 pulau.

Lalu, ada 590 pulau di Sulawesi Tenggara. Posisi kedelapan ditempati Papua dengan 547 pulau.

Indonesia juga memiliki 514 kabupaten/kota yang tersebar di 34 provinsi. Secara rinci, ada 416 kabupaten dan 98 kota di seluruh tanah air.

Jawa Timur memiliki 38 kabupaten/kota, terbanyak di antara provinsi lainnya se-Indonesia. Posisinya diikuti Jawa Tengah yang memiliki 35 kabupaten/kota.

Kemudian, Sumatera Utara dan Papua masing-masing memiliki 33 kabupaten/kota dan 29 kabupaten/kota. Jawa Barat berada di urutan selanjutnya dengan 27 kabupaten/kota. Lalu, Sulawesi Selatan memiliki 24 kabupaten/kota.

Sementara, Yogyakarta dan Kalimantan Utara menjadi provinsi dengan jumlah kabupaten/kota paling minim. Kedua provinsi itu sama-sama hanya memiliki 5 kabupaten/kota.

Lebih lanjut, Indonesia memiliki 83.548 desa/kelurahan hingga 2021. Secara rinci, terdapat 75.037 desa dan 8.511 kelurahan.

Menurut wilayahnya, Jawa Tengah menjadi provinsi dengan desa/kelurahan terbanyak di tanah air. Jumlahnya tercatat sebanyak 8.567 desa/kelurahan.

Posisi kedua ditempati oleh Jawa Timur dengan 8.506 desa/kelurahan. Kemudian, Aceh tercatat memiliki 6.496 desa/kelurahan.

Jumlah desa/kelurahan di Sumatera Utara dan Jawa Barat masing-masing sebanyak 6.112 dan 5.981. Papua memiliki 5.509 desa/kelurahan.

Sebanyak 3.354 desa/kelurahan berada di Nusa Tenggara Timur. Sementara, ada 3.246 desa/kelurahan di Sumatera Selatan.

Adapun, Jakarta menjadi provinsi dengan jumlah desa/kelurahan paling sedikit, yakni 267. Di atasnya ada Bangka Belitung dan Kepulauan Riau dengan jumlah desa/kelurahan berturut-turut sebanyak 394 dan 417.

(Baca: Lingkaran Setan Kemiskinan di Balik Mahalnya Biaya Pendidikan)

Dari sisi demografinya, BPS mencatat populasi Indonesia berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2020 sebanyak 270,2 juta jiwa. Jumlah itu telah meningkat 1,25% dibandingkan pada 2010 yang sebanyak 237,63 juta jiwa.

Jumlah itu pun telah naik 178% dibandingkan ketika sensus penduduk pertama kali dilakukan pada 1961. Ketika itu, populasi Indonesia hanya sebesar 97,02 juta jiwa.

Adapun, laju pertumbuhan penduduk Indonesia telah mengalami perlambatan dalam setengah abad terakhir. Laju pertumbuhan penduduk Indonesia paling tinggi tercatat pada 1971-1980, yakni 2,23%.

Angkanya terus mengalami penurunan hingga mencapai 1,44% pada 1990-2000. Laju pertumbuhan penduduk sempat naik menjadi 1,49% pada 2000-2010, tapi kembali turun ke titik terendahnya dalam satu dekade terakhir.

Meski lajunya menurun, pertambahan jumlah penduduk Indonesia paling besar pada 2010-2020. Tercatat populasi di tanah air bertambah hingga 32,57 juta jiwa dalam 10 tahun terakhir.

Berbeda dengan BPS, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mencatat, populasi Indonesia telah mencapai 273,88 juta jiwa per 31 Desember 2021 dengan laju pertumbuhan penduduk tahunan sebesar 1,22%. Melihat data tersebut, Indonesia menjadi negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia setelah China, India, dan Amerika Serikat.

Berdasarkan provinsinya, Jawa Barat memiliki jumlah penduduk terbanyak di Indonesia. Jumlahnya mencapai 48,22 juta jiwa hingga akhir tahun lalu.

Jawa Timur berada di urutan kedua dengan jumlah penduduk sebanyak 41,06 juta jiwa. Kemudian, Jawa Tengah memiliki penduduk sebanyak 37,31 juta jiwa.

Penduduk yang berada di Sumatera Utara tercatat sebesar 15,24 juta jiwa. Lalu, penduduk yang terdapat di Banten dan DKI Jakarta masing-masing sebesar 12,03 juta jiwa dan 11,26 juta jiwa.

Sulawesi Selatan berada di urutan selanjutnya dengan jumlah penduduk sebesar 9,22 juta jiwa. Sedangkan, jumlah penduduk Lampung sebesar 8,88 juta jiwa.

Di sisi lain, Kalimantan Utara memiliki jumlah penduduk paling sedikit, yakni 698.003 jiwa. Di atasnya ada Papua Barat dan Gorontalo dengan jumlah penduduk berturut-turut sebanyak 1,15 juta jiwa dan 1,20 juta jiwa.

Sementara itu, kepadatan penduduk Indonesia mencapai 142 jiwa/km² dengan luas wilayah 1,92 km² dan total penduduk 273,88 juta orang pada 2021. DKI Jakarta merupakan provinsi yang memiliki kepadatan penduduk tertinggi, yaitu 15.978 jiwa/km².

Secara rinci, jumlah penduduk di Jakarta tercatat sebesar 10,61 juta jiwa. Sementara, luas provinsi tersebut hanya sebesar 664 km².

Jawa Barat berada di posisi kedua dengan kepadatan penduduk sebesar 1.379 jiwa/km². Setelahnya ada Banten dengan kepadatan penduduk sebesar 1.248 jiwa/km².

Kepadatan penduduk di Yogyakarta dan Jawa Tengah masing-masing sebesar 1.185 jiwa/km² dan 1.120 jiwa/km². Kemudian, Jawa Timur memiliki kepadatan penduduk sebesar 855 jiwa/km².

Ada pula Bali yang memiliki kepadatan penduduk sebesar 755 jiwa/km². Nusa Tenggara Barat berada di urutan kedelapan dengan kepadatan penduduk sebesar 290 jiwa/km².

Sedangkan, kepadatan penduduk terendah terdapat di Kalimantan Utara yang hanya sebesar 9 jiwa/km². Di atasnya ada Papua Barat dan Papua dengan kepadatan penduduk masing-masing sebesar 11 jiwa/km² dan 14 jiwa/km².

Dari segi usia, penduduk Indonesia paling banyak berada dalam rentang usia 10-14 tahun, yakni mencapai 24,13 juta jiwa atau sekitar 8,81% dari total populasi. Setelahnya ada penduduk berusia 5-9 tahun sebanyak 24,03 juta jiwa.

Kemudian, penduduk berusia 20-24 tahun sebesar 22,98 juta jiwa. Sebanyak 21,98 juta penduduk berusia 35-39 tahun. Ada pula 21,75 juta penduduk berusia 25-29 tahun.

Penduduk di rentang usia 15-19 tahun dan 0-4 tahun masing-masing sebanyak 21,56 juta jiwa atau 21,15 juta jiwa. Sebanyak 20,82 juta penduduk Indonesia berusia 30-34 tahun.

Lalu, 20,69 juta penduduk Indonesia berusia 40-44 tahun. Penduduk berusia 45-49 tahun sebesar 18,71 juta jiwa.

Sebanyak 16,21 juta penduduk Indonesia berusia 50-54 tahun. Penduduk berusia 55-59 tahun sebesar 13,22 juta jiwa. Sementara, penduduk lanjut usia di atas 60 tahun mencapai 26,66 juta jiwa.

(Baca: Belenggu Ketimpangan di Balik Membesarnya Ekonomi Indonesia)

Mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam. Jumlah penduduk muslim di Indonesia sebanyak 237,53 juta jiwa per 31 Desember 2021. Jumlah itu setara dengan 86,9% dari populasi tanah air yang mencapai 273,32 juta jiwa.

Posisi kedua ditempati oleh penduduk beragama Kristen sebanyak 20,45 juta jiwa. Kemudian, sebanyak 8,43 juta penduduk Indonesia beragama Katolik.

Kemudian, penduduk Indonesia yang beragama Hindu dan Buddha masing-masing sebanyak 4,67 juta jiwa dan 2,03 juta jiwa. Penduduk yang memeluk agama Konghucu sebanyak 73.635 jiwa.

Sementara, ada 126.515 penduduk Indonesia yang menganut aliran kepercayaan. Proporsinya hanya 0,05% dari total penduduk Indonesia.

Berdasarkan provinsinya, pemeluk agama Islam terbesar berada di Jawa Barat, yakni 46,91 juta jiwa. Lalu, pemeluk agama Kristen terbesar berada di Sumatera Utara sebesar 4,08 juta jiwa.

Pemeluk agama Katolik terbesar terdapat di Nusa Tenggara Timur (NTT) sebanyak 2,94 juta jiwa. Provinsi yang penduduknya mayoritas memeluk agama Hindu adalah Bali sebesar 3,71 juta jiwa.

Pemeluk agama Buddha terbesar terdapat di DKI Jakarta sebanyak 395.365 jiwa. Pemeluk agama Konghucu terbesar berada di Kepulauan Bangka Belitung sebanyak 29.378 jiwa.

Sementara itu, penghayat kepercayaan paling banyak berada di Nusa Tenggara Barat (NTB). Jumlahnya tercatat mencapai 35.229 orang hingga akhir tahun lalu.

Melihat tingkat pendidikannya, jumlah penduduk Indonesia yang mengenyam bangku kuliah masih relatif rendah. Ini dibuktikan dengan tingkat pendidikan penduduk yang hanya didominasi oleh tamatan Sekolah Dasar (SD) sebesar 64,68 juta orang atau 23,62% dari total populasi.

Sebanyak 64,14 juta orang atau 23,42% juga berstatus tidak/belum pernah sekolah. Kemudian, ada 56,9 juta orang atau 20,78% yang merupakan tamatan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA)/ Sekolah Menengah Atas (SMA).

Sedangkan, penduduk yang berpendidikan hingga S1 sebanyak 11,58 juta atau hanya 4,25% dari total populasi. Jumlahnya lebih sedikit lagi di tingkat S2 dan S3, masing-masing sebanyak 838.827 orang (0,03%) dan 60.116 orang (0,02%).

Melihat status pekerjaannya, penduduk Indonesia paling banyak yang menjadi wiraswasta. Data Kemendagri menunjukkan, ada 66,18 juta penduduk Indonesia yang melakoni pekerjaan tersebut hingga akhir Desember 2021.

Pekerjaan yang juga banyak dijalankan oleh penduduk Indonesia adalah pelajar dan mahasiswa, yakni 47,29 juta jiwa. Kemudian, ada 29,85 juta penduduk Indonesia yang bekerja di sektor pertanian dan peternakan.

Sebanyak 5,76 juta penduduk Indonesia bekerja sebagai aparatur sipil negara (ASN). Ada pula 1,86 juta penduduk di tanah air yang menjadi tenaga pengajar.

Pensiunan di Indonesia tercatat sebesar 1,48 juta jiwa. Penduduk Indonesia yang berstatus sebagai nelayan sebanyak 1,34 juta jiwa.

Sebanyak 567.910 penduduk Indonesia bekerja sebagai tenaga kesehatan. Sebanyak 121.961 penduduk Indonesia juga bekerja di bidang agama dan kepercayaan.

Ada 50,3 juta penduduk Indonesia yang bekerja di bidang lainnya. Sementara, 69,13 juta penduduk di dalam negeri belum atau tidak bekerja.

Penduduk yang telah kawin di Indonesia sebanyak 133,03 juta orang pada 2021. Jumlah ini ini merupakan yang terbanyak dibandingkan status perkawinan lainnya.

Penduduk yang belum kawin juga cukup banyak di tanah air. Jumlahnya tercatat sebanyak 125,58 juta orang pada tahun lalu.

Sebanyak 11,11 juta penduduk Indonesia memiliki status cerai mati. Status cerai mati adalah seseorang yang ditinggal mati oleh suami atau istrinya dan belum menikah lagi.

Sementara, ada 4,15 juta penduduk Indonesia yang berstatus cerai hidup. Status tersebut diemban seseorang yang telah berpisah sebagai suami-istri karena bercerai dan belum menikah kembali.

Kemendagri juga mencatat penduduk Indonesia paling banyak memiliki golongan darah O. Jumlahnya tercatat sebesar 17,28 juta orang hingga akhir 2021.

Ada pula 400.628 penduduk Indonesia yang tercatat golongan darahnya O dengan rhesus positif atau O+. Lalu, sebanyak 347.391 orang memiliki golongan darah O-.

Penduduk Indonesia dengan golongan darah A sebanyak 8,07 juta orang. Sebanyak 683.890 orang tercatat memiliki golongan darah A+. Sedangkan, hanya 40.418 penduduk yang golongan darahnya A-.

Sebanyak 8,25 juta penduduk Indonesia punya golongan darah B. Penduduk yang golongan darahnya B+ sebanyak 421.027 orang. Kemudian, 29.273 penduduk punya golongan darah B-.

Penduduk Indonesia dengan golongan darah AB sebanyak 3,23 juta orang. Penduduk dengan golongan darah AB+ dan AB- masing-masing sebesar 137.133 orang dan 45.003 orang.

Adapun, masih terdapat 234,92 penduduk di dalam negeri yang tidak diketahui golongan darahnya. Ini lantaran mereka tak mengisi kolom golongan darah ketika membuat Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Sebagai negara yang memiliki keragaman adat dan budaya, Indonesia memiliki 1.340 suku bangsa dengan 483 bahasa dan budaya berdasarkan Sensus Penduduk 2010. Suku Jawa adalah kelompok etnis terbesar dengan jumlah mencapai 41% dari total populasi.

Selain itu, Indonesia memiliki 2.161 komunitas adat per 15 Agustus 2022. Dari jumlah tersebut, mayoritas atau 750 komunitas adat berada di Kalimantan.

Sebanyak 649 komunitas adat bermukim di Sulawesi. Kemudian, ada 349 komunitas adat yang terletak di Sumatera.

Ada pula 175 komunitas adat yang berada di Maluku. Sebanyak 139 komunitas adat terletak di Bali dan Nusa Tenggara.

Di Papua, tercatat ada 54 komunitas adat. Sedangkan, 45 komunitas adat berlokasi di Jawa.

(Baca: Ujian Ketahanan Indonesia Hadapi Krisis Ekonomi Global)

HUT ke-77 RI: Memahami Indonesia Lebih Dalam lewat Data