Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat 447.743 kasus perceraian sepanjang 2021. Angka tersebut melonjak hingga 53,5% dibandingkan pada tahun sebelumnya sebanyak 291.677 kasus.
Berdasarkan wilayahnya, kasus perceraian paling banyak terjadi di Jawa Barat, yakni 98.088 kasus. Jawa Timur menyusul di urutan kedua dengan 88.235 kasus perceraian.
Sebanyak 75.509 kasus perceraian juga terjadi di Jawa Tengah. Kemudian, jumlahnya di Sumatera Utara dan DKI Jakarta masing-masing sebanyak 17.270 kasus dan 16.017 kasus.
Perceraian dapat terjadi karena berbagai macam faktor. Menurut laporan BPS, faktor ekonomi menjadi penyebab terbesar perceraian di Indonesia, yaitu sebanyak 113.343 kasus.
Ada pula perceraian yang disebabkan karena meninggalkan salah satu pihak, yakni 42.387 kasus. Kemudian, sebanyak 279.205 kasus perceraian akibat perselisihan terus-menerus.
Sebagai catatan, data perceraian ini hanya meliputi untuk penduduk yang beragama Islam. Beberapa provinsi yang tidak tersedia data perceraiannya karena masih tergabung dengan provinsi lain.
(Baca: Benarkah Pandemi Covid-19 Sebabkan Angka Perceraian Meningkat?)