Ragam Siasat Warga saat Minyak Goreng Langka

Sebanyak 75% responden memilih untuk mengurangi penggunaan minyak goreng kelapa sawit

5 Apr 2022 - 05.07Data
Ragam Siasat Warga saat Minyak Goreng Langka

Indonesia sempat mengalami kelangkaan stok minyak goreng yang berbasis kelapa sawit beberapa waktu lalu. Masyarakat pun bersiasat dengan beragam cara untuk menghadapi persoalan tersebut.

Berdasarkan hasil survei Jakpat terhadap 1.004 perempuan pada 7-8 Maret 2022, 75% responden memilih untuk mengurangi penggunaan minyak goreng saat kelangkaan stoknya terjadi. Sebanyak 38% responden memilih untuk memasak makanan yang bukan gorengan. 

Lalu, ada 34% responden yang memilih memburu minyak goreng di berbagai tempat. Ada pula 13% responden yang menggantikan minyak goreng berbasis kelapa sawit dengan jenis lainnya.

Sementara, membeli air fryer menjadi pilihan terakhir ketika kelangkaan minyak goreng terjadi. Persentasenya tercatat hanya sebesar 10%.

(Baca: Harga Melonjak, Ini 8 Alternatif Minyak Goreng Pilihan Warga)

Dalam riset lainnya, kerugian ekonomi akibat krisis minyak goreng ditaksir mencapai Rp3,38 triliun. Dalam laporan Institut for Demographic and Poverty Studies (IDEAS), nilai kerugian tersebut merupakan akumulasi dari dua periode pada April-September 2021 dan Oktober 2021-19 Januari 2022. 

Secara rinci, kerugian masyarakat akibat kenaikan harga minyak goreng pada April-September 2021 sebesar Rp0,98 triliun. Sedangkan, kerugian mencapai Rp2,4 triliun pada Oktober 2021-19 Januari 2022.

Berdasarkan kelas ekonominya, masyarakat dengan pengeluaran per kapita sebesar Rp1 juta-Rp1,5 juta per bulan mengalami kerugian paling besar, yakni 0,82 triliun. Kerugian tersebut dihitung dengan menggunakan asumsi konsumsi minyak goreng sebesar 2,21 juta liter per hari. 

Kelompok dengan pengeluaran per kapita sebesar Rp600 ribu-Rp 800 ribu per bulan mengalami kerugian sebesar Rp0,54 triliun. Lalu, kelompok dengan pengeluaran per kapita sebesar Rp800 ribu - Rp 1 juta per bulan merugi Rp0,46 triliun. 

Sedangkan, kelompok yang mengalami kerugian paling rendah memiliki pengeluaran di bawah Rp300 ribu sebulan, yakni Rp0,03 triliun. Di atasnya ada kelompok dengan pengeluaran di atas Rp5 juta, yakni Rp0,07 triliun.

(Baca: Riset IDEAS: Kerugian Krisis Minyak Goreng Capai Rp3,38 Triliun)

Sumber : Jakpat

Update Data lainnya di WA Channel



Editor Artikel Data Indonesia
Nilai keakuratan & kelengkapan data di artikel
Kurang
Baik
Terpopuler