Penghimpunan dana pasar modal; potensi permintaan bahan pangan, tarif KRL; asumsi dasar ekonomi makro 2025, subsidi BBM; pajak minimum global, ekonomi China; kinerja JSMR, PGEO, ELSA, BYAN, Bank BPD; restitusi pajak 2024, hingga subsidi listrik menghiasi pemberitaan di sejumlah media massa hari ini.

Sorotan Pasar: Asumsi Dasar Ekonomi Makro 2025 hingga Subsidi BBM dan Listrik (5 Maret 2024)

PT Kereta Api Indonesia (KAI) Commuter melaporkan, jumlah pengguna kereta rel listrik (KRL) di Jabodetabek mencapai 290,89 juta orang pada 2023. Jumlahnya naik 35,28% dibandingkan dengan jumlah setahun sebelumnya yang sebanyak 215,05 juta orang.

Data Jumlah Penumpang KRL di Jabodetabek (2017-2023)

Problem investasi energi terbarukan, realisasi penjualan mobil 2023 di bawah target, peningkatan biaya logistik, pajak hiburan, peluang bisnis startup, perkembangan korporasi, peringatan untuk Waskita dan Wika, hingga potensi kenaikan tarif KRL menghiasi pemberitaan di sejumlah media massa hari ini

Sorotan Pasar: Penjualan Mobil 2023 hingga Peluang Startup di Tengah Kabar PHK (12 Januari 2024)

Jumlah pengguna kereta rel listrik (KRL) di Jabodetabek mencapai 215,05 juta orang pada 2022. Jumlah tersebut tumbuh 74,66% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebanyak 123,13 juta orang.

Jumlah Penumpang KRL Jabodetabek Meningkat pada 2022

PT Kereta Api Indonesia (KAI) Commuter mencatat, rata-rata waktu keterlambatan keberangkatan kereta rel listrik (KRL) selama 2,5 menit pada 2022. Sementara, rata-rata keterlambatan kedatangan KRL lebih panjang, yakni 3,7 menit.

Rerata Keterlambatan Keberangkatan KRL Capai 2,5 Menit pada 2022

Jumlah penumpang kereta rel listrik (KRL) di Jabodetabek sebanyak 123,12 juta orang pada 2021. Jumlah itu merosot 19,61% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebanyak 153,15 juta orang.

Tags