Berbagai Sumber

insentif

otomotif

Mobil

mobil listrik

kendaraan

kendaraan listrik

peraturan

Asosiasi kendaraan bermotor di Indonesia, yakni Gabungan Industri kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) meminta pemerintah untuk mempertimbangkan kembali terkait pemberian insentif untuk sektor otomotif. Hal ini mengingat kondisi sektor otomotif yang melesu pada kuartal pertama 2024 ini.Merujuk pada data Gaikindo, penjualan mobil dari pabrik ke diler (wholesales) di pasar domestik tercatat sebanyak 72.936 unit pada Juni 2024. Jumlahnya terpantau naik 2,29% dibandingkan Mei 2024 yang sebanyak 71.306.&nbsp;Meski demikian, jika melihat secara kumulatif, jumlah penjualan mobil wholesales pada Semester I/2024 ini merosot hingga 19,4% menjadi 408.012. Tercatat, pada periode yang sama tahun sebelumnya, penjualan mobil wholesales mencapai 506.427 unit.<blockquote>(Baca: <a href="https://dataindonesia.id/otomotif-transportasi/detail/data-penjualan-mobil-di-indonesia-pada-juni-2023juni-2024" target="_self" rel="noopener noreferrer">Data Penjualan Mobil di Indonesia pada Juni 2023-Juni 2024</a>)</blockquote><h2>Rencana Regulasi</h2>Merespons usulan dari Gaikindo terkait dengan pemberian insentif untuk sektor otomotif, pemerintah pun mengkaji untuk mengucurkan lagi insetif PPNBM DTP atas pembelian mobil. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso.Mengutip Kontan, Susiwijono mengatakan, menurut laporan Gaikindo, skema PPnBM DTP sangat efektif untuk menjaga penjualan otomotif dalam negeri.Sebelumnya, kebijakan insentif PPnBM DTP telah dituangkan dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 5 Tahun 2022 tentang Pajak Penjualan atas Barang Mewah atas Penyerahan Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor Tertantu yang Ditanggung Pemerintah.Menurut PMK tersebut, PPnBM DTP yang diberikan meliputi kendaraan roda 4 dengan kapasitas isi silinder sampai dengan 1.200 cc. Selain itu, PPnBM DTP juga diberikan untuk kendaraan diesel atau semi diesel dengan kapasitas isi silinder sampai dengan 1.500 cc.Kemudian, diberikan juga untuk kendaraan bermotor angkutan orang untuk pengangkutan kurang dari 10 orang termasuk pengemudi untuk semua kapasitas isi silinder sampai dengan 1.500 cc. Selanjutnya, dalam Pasal 3 PMK tersebut disebutkan sejumlah syarat kendaraan bermotor yang dapat dikenai insentif PPnBM DTP.Pertama, terkait jumlah pembelian lokal, yang meliputi pemenuhan jumlah penggunaan komponen yang berasal dari hasil produksi dalam negeri yang dimanfaatkan dalam kegiatan produksi kendaraan bermotor tertentu paling sedikit 80%.Kedua, besar harga penjualan paling banyak Rp200 juta untuk kendaraan bermotor yang termasuk program kendaraan bermotor roda 4 dengan kapasitas isi silinder sampai dengan 1.200 cc. Atau paling sedikit Rp200 juta untuk kendaraan bermotor angkutang orang untuk pengangkutan kurang dari 10 orang termasuk pengemudi untuk semua kapasitas isi silinder sampai dengan 1.500 cc.<blockquote>(Baca: <a href="https://dataindonesia.id/regulasi/detail/pmk-no-5pmk0102022-tentang-ppnbm-atas-kendaraan-bermotor-tertentu-yang-ditanggung-pemerintah" target="_self" rel="noopener noreferrer">PMK No 5/PMK.010/2022 Tentang PPnBM Atas Kendaraan Bermotor Tertentu yang Ditanggung Pemerintah</a>)</blockquote><h2>Pandangan Berbagai Pihak</h2>Pengamat Otomotif LPEM UI Riyanto menjelaskan turunnya harga mobil dari stimulus yang diberikan pemerintah mampu meningkatkan penjualan mobil domestik. Diskon PPnBM juga bisa meningkatkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB).Mengutip Bisnis.com, Riyanto menambahkan, stimulus tersebut juga akan memperluas produksi mobil dan meningkatkan output suku cadang. Lebih lanjut, ia menyebut, pada simulasi perhitungan PPnBM dipotong menjadi 15%, akan meningkatkan permintaan hingga 53.476 unit dengan penjualan bisa menembus 1,12 juta unit. Kemudian, PPnBM menjadi 7,5% menambah permintaan hingga 80.214 unit dan penjualan menjadi 1,14 juta unit.Selanjutnya, PPnBM yang terpotong menjadi 5% mampu menambah permintaan sampai 106.952 unit dan penjualan bisa menembus 1,17 unit. Sementara PPnBM 0% bisa menambah permintaan sampai 160.428 unit dengan penjualan mencapai 1,22 juta unit.Terpisah, Ekonom Center of Economic and Law (Celios) Nailul Huda menilai, insentif pajak memang efektif mengrek penjualan mobil. Ini terlihat dari penjualan mobil yang meningkat saat insentif pajak dikucurkan. Namun, sebagaimana mengutip dari Kontan, menurut Huda, pemerintah tidak bisa memaksakan memberikan insentif setiap tahun untuk meningkatkan penjualan mobil tiap tahunnya.Di sisi lain, Huda menyebutkan bahwa kelompok masyarakat menengah sudah mulai bergeser kepada pembelian barang komoditas pokok. Hal ini terindisikasi dari permintaan mobil untuk kelas menengah yang mengalami penurunan dari sisi permintaan.Sementara itu, Head of Macroeconomic and Financial market Research Bank Permata Fasisal Rachman mengatakan, kenaikan penjualan mobil dapat menopang pertumbuhan. Alhasil, insentif tersebut bisa menjadi satu upayanya.Meski demikian, menurutnya pemerintah masih perlu menjaga daya beli masyarakat dengan menjaga inflasi dan menstabilkan nilai tukar rupiah. Dengan daya beli yang terjaga, maka aktivitas ekonomi juga berpotensi meningkat sehingga dapat meningkatkan pendapatan ke kas negara.<blockquote>(Baca: <a href="https://dataindonesia.id/otomotif-transportasi/detail/data-penjualan-mobil-lcgc-di-indonesia-10-tahun-terakhir-hingga-semester-i2024" target="_self" rel="noopener noreferrer">Data Penjualan Mobil LCGC di Indonesia 10 Tahun Terakhir hingga Semester I/2024</a>)</blockquote>Sumber:(1) <a target="_self" rel="noopener noreferrer" data-fr-linked="true" href="https://dataindonesia.id/otomotif-transportasi/detail/data-penjualan-mobil-di-indonesia-pada-juni-2023juni-2024">https://dataindonesia.id/otomotif-transportasi/detail/data-penjualan-mobil-di-indonesia-pada-juni-2023juni-2024</a>(2) dari foto(3) <a target="_self" rel="noopener noreferrer noopener noreferrer" data-fr-linked="true" href="https://otomotif.bisnis.com/read/20240710/46/1781206/penjualan-mobil-rontok-kajian-ui-ungkap-nilai-tambah-insentif-fiskal">https://otomotif.bisnis.com/read/20240710/46/1781206/penjualan-mobil-rontok-kajian-ui-ungkap-nilai-tambah-insentif-fiskal</a>

Gaikindo meminta pemerintah mempertimbangkan kembali pemberian insentif untuk sektor otomotif, mengingat kondisinya yang melesu pada kuartal I/2024 ini. Artikel ini mengulas isu singkat, rencana regulasi, hingga pandangan berbagai pihak terkait rencana pemberian insentif di sektor otomotif.

Tinjauan Regulasi: Dorongan Pemberian Kembali Insentif untuk Sektor Otomotif