Sejak kurun 1960-2022, pembangunan gedung dengan tinggi lebih dari 150 meter begitu pesat di seluruh dunia. Selama beberapa dekade, Amerika Serikat (AS) menjadi penguasa menara pencakar langit di dunia, nyaris tanpa lawan.
Hingga akhirnya China berhasil menyalip capaian AS dan melesat jauh sampai sekarang. Berdasarkan data The Skyscraper Center, Negeri Tirai Bambu memiliki 2.708 gedung pencakar langit pada 2022. Jumlah itu terpaut jauh dari AS yang berada di posisi kedua dengan 848 gedung.
Masifnya pembangunan gedung pencakar langit sejalan dengan ekonomi China yang terus bertumbuh. Kota-kota seperti Shenzen, Shanghai, dan Zhongqing menjadi markas berdirinya gedung-gedung pencakar langit di negara tersebut.
Uni Emirat Arab berada di posisi ketiga dengan 310 gedung pencakar langit. Setelahnya ada Korea Selatan dan Jepang dengan masing-masing sebanyak 272 dan 269 gedung.
Adapun, Malaysia menjadi negara dengan gedung pencakar langit terbanyak di Asia Tenggara, yakni 140 gedung. Posisinya diikuti Indonesia dengan 128 gedung. Kemudian, Australia memiliki 136 gedung.
Secara keseluruhan, Asia masih mendominasi jumlah gedung pencakar langit di dunia. Lima dari delapan negara dengan bangunan tertinggi di dunia berada di benua ini. Mayoritas gedung-gedung tinggi tersebut berada di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara.
(Baca: RI Selesaikan Proyek Konstruksi Senilai Rp1.311 Triliun per 2020)