Sampah plastik kerap menjadi masalah utama pencemaran lingkungan. Pasalnya, sampah plastik butuh waktu yang lama hingga raturan tahun untuk terurai secara alami.
Berdasarkan laporan Break Free From Plastic (BFFP), Coca-Cola merupakan perusahaan global yang menyumbang sampah plastik terbesar di dunia pada 2021. Ada 19.826 sampah plastik dengan merek Coca-Cola yang ditemukan di 39 negara.
Pepsico berada di peringkat kedua dengan 8.231 sampah plastik di 35 negara. Kemudian, sampah plastik dari Unilever dan Nestle ditemukan di 30 negara dengan volume masing-masing sebanyak 6.079 produk dan 4.149 produk.
Ada pula 3.223 sampah plastik dari Danone di 25 negara. Kemudian, Mondelez dan Procter&Gamble masing-masing berkontribusi terhadap 2.605 plastik dan 1.939 plastik. Sedangkan, Philip Morris menyumbang 1.505 sampah plastik.
BFFP melakukan audit atas 330.493 sampah plastik di 42 negara sepanjang tahun lalu. Dari jumlah itu, 58% sampah plastik tertera merek perusahaannya.
(Baca: Indonesia Diperkirakan Rugi Rp544 Triliun akibat Perubahan Iklim)