Berdasarkan data World Justice Project (WJP), skor Indeks Negara Hukum atau Rule of Law Index (RLI) Indonesia sebesar 0,53 poin pada 2023. Nilai tersebut tidak mengalami perubahan dari tahun sebelumnya.
Skor RLI tersebut menempatkan Indonesia di posisi 66 dari 142 negara di dunia. Di lingkup regional, Indonesia berada di urutan sembilan dari 15 negara.
Melihat trennya, skor RLI Indonesia berfluktuatif cenderung stagnan. Ini ditunjukkan dari skor RLI Indonesia yang hanya naik 0,01 poin dalam delapan tahun terakhir.
Secara rinci, RLI dihitung berdasarkan delapan indikator. Indikator yang menyumbang skor tertinggi bagi RLI Indonesia adalah ketertiban dan keamanan sebesar 0,71 poin.
Meski lebih tinggi dibandingkan indikator lainnya, skor ketertiban dan keamanan Indonesia masih di bawah rata-rata regional yang sebesar 0,79 poin. Angkanya pun lebih rendah dari rata-rata global yang sebesar 0,72 poin.
Indikator pembatasan kekuasaan pemerintah mencatatkan skor sebesar 0,66 poin. Posisinya diikuti oleh indikator penegakan regulasi dan pemerintahan terbuka dengan skor masing-masing sebesar 0,57 poin dan 0,55 poin.
Kemudian, indikator hak fundamental memiliki skor sebesar 0,50 poin. Lalu, skor indikator peradilan perdata sebesar 0,47 poin. Adapun, indikator absensi korupsi dan peradilan pidana sama-sama memiliki skor terendah, yakni 0,4 poin.
Sebagai informasi, WJP merancang RLI sebagai alat penilaian kuantitatif untuk memberikan gambaran komprehensif tentang sejauh mana suatu negara mematuhi supremasi hukum. Indeks ini menggunakan skala 0-1 di mana skor tinggi menandakan bahwa suatu negara sangat patuh hukum.
(Baca: (Laporan) Intaian Bahaya dari Memburuknya Korupsi di Indonesia)