Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, sebanyak 372.965 kejahatan terjadi di Indonesia sepanjang 2022. Jumlah tersebut melonjak 55,74% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebanyak 239.481 kejadian.
Melihat trennya, jumlah kejahatan di tanah air terus menurun sejak 2017-2021. Kendati, angkanya mengalami peningkatan drastis, bahkan mencetak rekor pada tahun lalu.
Selain jumlah kejahatan yang mengalami lonjakan, indikator kriminalitas lainnya turut memburuk pada 2022. Salah satunya tergambar dari indikator risiko penduduk terkena tindak kejahatan (crime rate).
Tercatat tingkat risiko kejahatan atau crime rate sebesar 137 pada 2022. Ini berarti ada 137 dari 100.000 penduduk yang mengalami tindak kejahatan pada tahun lalu. Angka tersebut meningkat tajam dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 90.
Selain itu, selang waktu terjadinya kejahatan (crime clock) sebesar 1 menit 24 detik pada 2022. Durasi itu lebih singkat dibandingkan pada 2021 yang selama 2 menit 11 detik.
Adapun, 124.174 kasus kejahatan berhasil diselesaikan oleh aparat penegak hukum pada 2022. Jumlahnya setara dengan 38,12% dari total kejahatan yang terjadi di Indonesia sepanjang tahun lalu.
(Baca: Polri: Kejahatan di Indonesia Naik Jadi 276.507 Kasus pada 2022)