Saat hari libur dan cuti bersama Hari Raya Nyepi sekaligus Idulftri 2025, banyak orang berencana untuk mudik maupun pergi ke luar kota. Tak hanya mengunjungi keluarga, sejumlah orang juga merencanakan untuk berkunjung ke tempat wisata.
Selain berkunjung ke tempat wisata, berburu kuliner di berbagai daerah juga menjadi pilihan yang menarik untuk melengkapi liburan. DataIndonesia pun merangkum sejumlah tempat kuliner di Yogyakarta yang dapat dikunjungi wisatawan untuk berwisata kuliner.
Lupis Mbah Satinem
Lupis Mbah Satinem menjadi salah satu jajanan yang tidak pernah sepi dan melegenda karena sudah berjualan sejak 1963. Lupis Mbah Satinem ini merupakan jajanan lupis buatan Mbah Satinem yang disiram dengan gula aren.
Bagi wisatawan yang tertarik untuk mencicipi, dapat berkunjung ke Jalan Bumijo No 52-40 pada pukul 05.30 WIB. Sebelum membeli, pengunjung wajib mengambil nomor antrian terlebih dahulu.
Mediterranea Restaurant by Kamil
Restoran dengan menu makanan Prancis dan Mediterania ini ramai dikunjungi para wisatawan dalam dan luar negeri. Atmosfer restoran yang minimalis dan makanan yang enak membuat Mediterranea Restaurant patut dicoba oleh wisatawan.
Restoran ini memiliki penataan yang apik dengan beberapa ruangan terpihsak dan juga pernak pernik yang menarik. Restoran ini berlokasi di Jalan Tirtodipuran No 24A Mantrijeron, Yogyakarta
Gudeg Bromo Bu Tekluk
Gudeg Bromo Bu Tekluk ini dipelopori oleh Bu Sukijo sejak tahun 1984. Terletak di dekat Gang Bromo, Gejayan, gudeg ini menawarkan hidangan seperti sambal krecek dan lauk tambahan seperti suwiran ayam kampung, telur, tempe, hingga gorengan.
Kata "tekluk" sendiri berasal dari bahasa Jawa yang artinya terkantuk-kantuk. Bagi wisatawan yang tertarik berwisata kuliner malam, Gudeg Bromo Bu Tekluk dapat menjadi pilihan karena kedai ini buka pukul 11 malam hingga 5 pagi.
Ayam Geprek Bu Made
Menu sajian ayam geprek banyak ditemukan di Yogyakarta. Salah satu penjual yang terkenal adalah Ayam Geprek Bu Made yang berdiri sejak tahun 2005. menu yang paling diminayi adalah ayam geprek dengan kuah tongseng.
Disini, wisatawan dapat memilih tingkat kepedasan sesuai selera, dengan mengambil sendiri cabai dari yang sudah disediakan. Bagi wisatawan yang ingin menocab, dapat berkunjung ke Jalan Wulung No 26 Yogyakarta. Kedai ini buka setiap hari oukul 09.00-19.00 WIB.
Kopi Klotok
Kopi Klotok ini merupakan tempat makan yang mengusung konsep sederhana dan tradisional. Kedai terkenal karena memiliki hidangan kopi serta camilan yang lezat, salah satunya pisang goreng.
Selain itu, ada juga makanan berat yang bisa disantap oleh wisatawan yang datang. Kopi klotok yang berlokasi di Jalan Kaliurang km 16 ini dapat menjadi salah satu pilihan tempat untuk sarapan karena kedai ini buka dari pukul 07.00 WIB.
The House of Raminten
The House of Raminten merupakan tempat makan yang menhadirkan suasana dan konsep tradisional Jawa dengan dekorasi yang bernuansa Jawa. Selain itu, alunan gending Gamelan juga menambah kesan suasana Jogja yang kuat.
The House Raminten ini menyajikan berbagai macam pilihan menu makanan dan minuman dengan nama dan rasa yang unik. Kedai ini buka pada pukul 09.00-24.00 WIB dan berlokasi di Jalan Faridan M Noto No 7 Kotabaru, Yogyakarta.
Sate Klathak
Sate klathak adalah sate kambing khas Yogyakarta yang unik karena emnggunakan tusukan besi (jeruji sepeda). Sate klathak tidak disajikan menggunakan bumbi kacang, melainkan dengan garam, merica, bawang, dan kuah gulai.
Kuliner khas Yogyakarta ini banyak ditemukan di daerah Bantul, Yogyakarta. Tak hanya sate klathak, warung makan ini juga menyediakan menu lain seperti tongseng kambing, tengkleng, gulai jeroan, dan lainnya.
Soto Kadipiro
Soto Kadipiro menjadi tempat makan yang menyajikan soto yang sudah lama eksis di Jogja, yakni sejak 1921. Soto Kadipiro konon menjadi pioner soto ayam kampung kuah bening di Yogyakarta.
Berbeda dengan daerah lain, soto di Kadipiro tidak dicampuri dengan santan, susu, atau rempah-rempah yang membuatnya menjadi kental. Soto Kadipiro sendiri telah memiliki 12 cabang di Yogyakarta.
(Baca: Deretan Masjid Bersejarah yang Menjadi Ikon Destinasi Wisata Religi saat Ramadan)