Berdasarkan hasil survei DataIndonesia.id, hampir separuh atau 46,3% generasi z di Indonesia menjadi generasi sandwich. Mereka harus terhimpit oleh beban keuangan lantaran punya tanggung jawab menghidupi diri sendiri, orang tua, dan anaknya dalam waktu bersamaan.
Akibat beban tersebut, 73,38% gen z yang menjadi generasi sandwich merasa bersalah jika tidak mampu memenuhi kebutuhan keluarga. Sebanyak 66,19% gen z yang menjadi generasi sandwich juga merasa khawatir terhadap masa depan diri sendiri.
Sebanyak 51,8% gen z yang menjadi generasi sandwich mengaku sulit memiliki tabungan pribadi atau keluarga inti. Lalu, 40,29% dari mereka mengalami stres dan burnout.
Kemudian, 21,58% gen z mengalami keterbatasan dalam kesempatan kerja atau pengembangan karier karena menjadi generasi sandwich. Sebanyak 13,67% gen z yang menjadi generasi sandwich pun merasa lelah dan mudah sakit.
Ada pula gen z di Indonesia yang tak memiliki banyak waktu luang karena menjadi generasi sandwich. Persentasenya sebesar 10,07% dari 139 responden berusia 11-26 tahun yang menjadi generasi sandwich.
Sebagai informasi, DataIndonesia.id melakukan survei secara daring terhadap 472 responden gen z di seluruh Indonesia pada 1 Agustus-22 Oktober 2023. Survei ini menggunakan metode simple random sampling dengan tingkat toleransi kesalahan (margin of error) kurang dari 5%.
Selain masalah generasi sandwich, survei DataIndonesia.id memotret berbagai karakteristik gen z dari berbagai aspek kehidupan, mulai dari pendidikan, karier, kesehatan, konsumsi digital, kebiasaan belanja, hingga pandangan politik. Hasil survei selengkapnya dapat diakses melalui tautan https://dataindonesia.emagz.online/.