Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, persentase pemuda yang belum kawin di Indonesia terus meningkat dalam satu dekade terakhir. Angkanya mencapai 64,56% pada 2022, naik 3,47% poin dibandingkan setahun sebelumnya yang sebesar 61,09%.
Sementara, hanya 34,33% pemuda yang sudah kawin di dalam negeri pada tahun ini. Persentase tersebut menurun 3,36% poin dari tahun sebelumnya yang sebesar 37,69%.
Menurut BPS, meningkatnya persentase pemuda yang belum kawin salah satunya didorong oleh kebijakan usia minimal perkawinan dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perkawinan. Selain itu, adanya perubahan persepsi dari pemuda tentang perkawinan sejalan dengan meningkatnya perbaikan kualitas hidup, terutama dari pendidikan dan status ekonomi.
Berdasarkan dari wilayahnya, persentase pemuda yang belum kawin paling tinggi di Jakarta, yakni 76,68% pada 2022. Posisinya diikuti oleh Maluku dan Aceh dengan persentase masing-masing sebesar 73,82% dan 72,9%.
Di Sumatera Utara, proporsi pemuda belum kawin tercatat sebesar 71,45%. Lalu, proporsi pemuda belum kawin di Kepulauan Riau dan Papua masing-masing sebesar 71,07% dan 70,86%.
Sedangkan, persentase pemuda yang belum kawin paling rendah di Nusa Tenggara Barat (NTB), yakni 55,16%. Setelahnya ada Bengkulu dan Gorontalo yang persentasenya masing-masing sebesar 58,45% dan 58,47%.