Nilai Perdagangan Karbon RI Paling Besar di Asean pada 2030

Indonesia memiliki potensi perdagangan karbon yang sangat besar, khususnya dalam solusi berbasis alam (nature-based solution/NBS). Bahkan, potensi NBS Indonesia dinilai paling besar dibandingkan negara-negara Asia Tenggara lainnya.

Ridhwan Mustajab

26 Sep 2023 - 17.02

Data

Indonesia memiliki potensi perdagangan karbon yang sangat besar, khususnya dalam solusi berbasis alam (nature-based solution/NBS). Bahkan, potensi NBS Indonesia dinilai paling besar dibandingkan negara-negara Asia Tenggara lainnya.

Berdasarkan laporan Boston Consulting Group bersama AC Ventures, potensi NBS dengan biaya kompetitif di Indonesia mencapai 1.032 metrik ton setara karbon (MtCO2e) pada 2030. Jumlah itu jauh di atas Malaysia di posisi kedua dengan potensi NBS sebesar 160 MtCO2e. 

Kemudian, Myanmar memiliki potensi NBS sebesar 106 MtCO2e dalam tujuh tahun mendatang. Potensi NBS di Thailand diperkirakan sebesar 76 MtCO2e. Sementara, potensi NBS di Vietnam sebesar 58 MtCO2e.

Dengan fondasi tersebut, pasar kredit karbon di Indonesia diproyeksikan sebesar 140 juta ton pada 2030. Jumlah itu naik signifikan dari hanya sekitar 40 juta ton pada 2009-2019.

Hal itu pun diperkirakan akan memberikan peluang nilai kredit karbon sukarela yang sangat besar. Dengan asumsi US$25/ton pada 2023, nilai kredit karbon sukarela tanah air diproyeksikan mencapai US$3,5 miliar.

(Baca: IDXCarbon Resmi Meluncur, Ini Daftar Pengelompokan Unit Karbon)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags