Kementerian Pertahanan menambah inventaris pesawat tempur Indonesia dengan membeli 42 jet tempur Rafale F4 generasi 4,5 senilai US$8,1 miliar. Pada pekan lalu, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto telah menandatangani kontrak awal pembelian enam pesawat tempur lansiran Dassault Aviation SA tersebut.
Pembelian itu pun akan menambah panjang daftar pesawat inventaris aktif milik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (AU) yang sebanyak 280 unit. Berdasarkan data World Directory of Modern Military Aircraft (WDMMA), sebanyak 120 unit pesawat milik TNI AU berjenis pesawat latihan (trainer).
TNI AU juga memiliki 65 pesawat tempur (fighter). Kemudian, pesawat angkut dan helikopter masing-masing sebanyak 46 unit dan 28 unit.
Sebanyak 15 pesawat berjenis jet serangan anti gerilya (close-air support/CAS). Lalu, pesawat misi khusus dan pesawat tanker berturut-turut sebanyak lima unit dan satu unit.
Sebagai catatan, WDMMA mengumpulkan data pesawat dari informasi yang tersedia untuk umum. Khusus pesawat nirawak, WDMMA tak melampirkannya karena ada perbedaan data antara negara dan sumber lainnya.