Kualitas udara DKI Jakarta masih berada di kategori tidak sehat pagi ini. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir, pada 11 September 2023 pukul 08.00 WIB, Jakarta mencatatkan konsentrasi polutan particulate matter 2.5 (PM2,5) sebesar 78,2 mikrogram per meter kubik (μg/m³).
Jika dilihat perkembangan polusi udara Jakarta dari jam ke jam pada pagi ini, pada pukul 00.00 WIB hingga 02.00 WIB, udara Jakarta berada di kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif. Kemudian, naik ke kategori tidak sehat pada pukul 03.00 WIB hingga pukul 08.00 WIB.
Konsentrat polusi udara Jakarta terendah berada di level 43 μg/m³ pada pukul 00.00 WIB. Adapun konsentrat polusi udara Jakarta tertinggi terjadi pada pukul 08.00 WIB yang berada di level 78,2 μg/m³.
Jika dibandingkan dengan kondisi pada hari kemarin, Minggu (10/9), kondisinya sedikit berbeda. Kemarin, tingkat polusi udara Jakarta berada di kondisi tidak sehat sejak pukul 00.00 WIB hingga 01.00 WIB. Kemudian, tingkat polusi udara menurun ke kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif pada pukul 02.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB.
Lalu, pada pukul 10.00 WIB tingkat polusi udara Jakarta meningkat kembali ke kategori tidak sehat hingga pukul 14.00 WIB. Kemudian, sempat menurun ke kategori tidak sehat bagi kelompok sehat pada pukul 15.00 WIB. Namun, kembali meningkat ke kategori tidak sehat pada pukul 16.00 WIB.
Selanjutnya, polusi udara Jakarta menurun ke kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif pada pukul 17.00 WIB hingga 23.00 WIB.
Sebagai informasi, konsentrasi PM2,5 merupakan indikator yang dipakai untuk melihat kualitas udara di suatu wilayah. Konsentrasi PM2,5 di rentang 1 μg/m³ - 12,0 μg/m³ masuk dalam kategori baik. Adapun 12,1 μg/m³ - 35,4 μg/m³ masuk kategori moderat. Lalu 35,5 μg/m³ - 55,4 μg/m³ masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif.
(Baca: 8 Kota Indonesia dengan Polusi Udara Tertinggi, 8 September 2023)