Kualitas udara Jakarta berada di kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif karena polusi. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada Senin,18 Desember 2023 pukul 08.00 WIB, konsentrasi polutan particulate matter 2.5 (PM2,5) di Jakarta sebesar 36,7 mikrogram per meter kubik (μg/m³).
Melihat perkembangannya sepanjang hari berjalan, kualitas udara Jakarta berada di kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif pada 00.00-02.00 WIB. Lalu, kualitas udara membaik ke kategori moderat hingga pukul 07.00 WIB. Setelahnya, kualitas udara kembali ke kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif hingga pagi ini.
Konsentrat polusi udara Jakarta terendah berada di level 23 μg/m³ pada pukul 06.00 WIB. Sementara, konsentrat polusi udara Jakarta paling tinggi terjadi pada pukul 00.00 WIB yang sebesar 45 μg/m³.
Jika dibandingkan dengan kondisi pada Senin (17/12), kualitas udara Jakarta pada pagi hari ini lebih buruk. Ini lantaran kualitas udara di Jakarta berada di kategori moderat pada pagi kemarin.
Sebagai informasi, konsentrasi PM2,5 merupakan indikator yang dipakai untuk melihat kualitas udara di suatu wilayah. Konsentrasi PM2,5 di rentang 1 μg/m³-12,0 μg/m³ masuk dalam kategori baik.
Konsentrasi PM2,5 di rentang 12,1 μg/m³-35,4 μg/m³ masuk kategori moderat. Lalu, konsentrasi PM2,5 di rentang 35,5 μg/m³-55,4 μg/m³ masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif.
Konsentrasi PM2,5 di rentang 55,5 μg/m³-150,4 μg/m³ masuk kategori tidak sehat. Konsentrasi PM2,5 di rentang 150,5-250,4 masuk kategori sangat tidak sehat. Sedangkan, konsentrasi PM2,5 di atas level 250,5 masuk kategori berbahaya.
(Baca: 8 Kota Indonesia dengan Polusi Udara Tertinggi (15 Desember 2023))