JAKARTA — Harga bijih besi mengalami penguatan dalam jangka pendek seiring dengan rencana China memangkas produksi yang mengetatkan volume pasokan.
Pada penutupan perdagangan Senin (7/8) harga bijih besi kadar 62% di bursa Dalian kontrak teraktif Januari 2018 naik 16 poin atau 2,92% menuju 563,5 yuan (US$83,86) per ton. Ini merupakan level tertinggi sejak 24 Maret 2017 di posisi US$84,27 per ton.
Sepanjang 2017 harga merosot 10,74%. Tahun lalu, harga bijh besi melonjak 84,18% year on year (yoy) menjadi 652 yuan (US$93,95) per ton.
Lonjakan harga pada 2016 terjadi karena dukungan stimulus Pemerintah China terhadap produksi baja yang menaikkan sisi konsumsi.
Negeri Panda menyerap 58% bijih besi global dan memasok sekitar 50% baja di dunia sehingga kinerja...