PALEMBANG — Provinsi Sumatra Selatan, daerah produsen karet alam terbesar di Indonesia, mencatatkan lonjakan ekspor karet hingga 103,55% sepanjang Januari-Mei 2017 karena terbantu dengan peningkatan harga internasional.
Berdasarkan rilis anyar Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel, ekspor karet sepanjang lima bulan itu tercatat senilai US$959,24 juta, sedangkan periode yang sama tahun sebelumnya hanya US$471,25 juta.
Pelaksana Tugas Direktur Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Erwin Tunas menilai kenaikan nilai ekspor tersebut disebabkan oleh pergerakan harga karet internasional Januari-Mei 2017 yang rata-rata US$1,8-US$1,9 per kilogram. Adapun, pada lima bulan pertama 2016, harga rata-rata karet adalah US$1,3 per kg.
“Ada perbedaan US$...