JAKARTA — Asosiasi Produsen Listrik Bioenergi Indonesia menyebutkan bahwa saat ini kapasitas terpasang pembangkit bioenergi sekitar 2 gigawatt dan didominasi oleh pembangkit untuk keperluan sendiri, seperti di pabrik gula, kertas, dan kelapa sawit.
Sekjen Asosiasi Produsen Listrik Bioenergi Indonesia (Aplibi) Duncan Kuncara menuturkan bahwa untuk pembangkit listrik tenaga (PLT) bioenergi yang masuk ke jaringan PLN hanya berkisar 5%—6%.
Dia memprediksi target yang diberikan dalam Rencana Umum Energi Nasional PLT Bioenergi Tahun 2025 sebesar 5,50 gigawatt akan sangat sulit tercapai dengan regulasi yang ada.
“Yang juga perlu mendapat perhatian adalah pengembangan bioenergi mengingat dampaknya yang dapat meningkatkan penghasilan masyarakat setempat dari penjualan biomassa sebagai bahan baku. Namun, pengembangannya hingga awal 2019 masih stagnan,” ...