Bisnis, JAKARTA — Pemimpin perusahaan harus lebih serius memastikan penggunaan peranti lunak berizin untuk menghindari beragam risiko, seperti infeksi malware hingga kerugian finansial.
Rahmad Fauzan [email protected]
The Software Alliance mengungkapkan tingkat penggunaan perangkat lunak tidak berizin di kalangan perusahaan di Indonesia masih berada di atas 83%, jauh tertinggal dari Singapura yang penggunaan perangkat lunak tidak berizinnya hanya 27%.
Senior Director BSA untuk wilayah Asia Pasifik Tarun Sawney mengatakan tingginya penggunaan perangkat lunak tidak berizin oleh korporasi dapat menimbulkan sejumlah risiko bagi masyarakat, komunitas bisnis, dan keamanan nasional.
“Penegakan hukum serius oleh Pemerintah Indonesia tentu akan sangat membantu.
Selain itu, pemimpin perusahaan di Indonesia pun perlu giat memastik...