Kondisi dari waktu ke waktu menunjukkan semangat berperila- ku konsumtif tidak pernah mereda. Pada saat akhir Ramadan seperti saat ini, pengunjung memenuhi pasar tradisional, mal, pasar swalayan, kafe dan tempat-tempat publik lainnya. Mereka seperti mengabaikan kemampuan keuangan sesudah Lebaran.
Para pengunjung tidak hanya berasal dari kelas atas atau menengah, tetapi juga kelas bawah yang menerima zakat, infak dan sedekah juga mengalami hal yang sama.
Ini budaya yang sudah lama mewabah dimasyarakat kita, kata orang Jawa, “sak ndeg sak nyet”, begitu dapat uang, sekalian itu juga dihabiskan.
Budaya konsumtif yang sudah lama dikampanyekan pemerintah untuk dilawan dan mengubahnya menjadi budaya investasi seolah hanya seruan yang tenggelam diantara iklan ko...